Selain itu, Microsoft juga menawarkan lisensi gratis kepada platform cloud gaming selama 10 tahun ke depan, untuk menyiarkan game Activision yang sudah dibeli pengguna.
Sekarang, akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard ini masih harus mengejar restu Inggris. Pada April 2023, Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition & Markets Authority) Inggris menyatakan menentang rencana akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft.
Alasannya, transaksi pembelian itu bakal "mencekik" alias membuat persaingan di pasar cloud gaming yang tengah berkembang pesat di Inggris menjadi tidak sehat.
Baca juga: Akuisisi Activision Blizzard Senilai Rp 986 Triliun oleh Microsoft Terganjal Restu Inggris
Bila mengakuisisi Activition Blizzard, CMA menilai, posisi Microsoft akan semakin kuat. Sebab, perusahaan yang didirikan Bill Gates ini akan mendapatkan kendali atas judul game populer Activision Blizzard seperti Call of Duty, Overwatch, dan World of Warcraft.
Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaannya tetap berkomitmen penuh untuk menyelesaikan akuisisi tersebut. Microsoft bakal mengajukan banding atas keputusan CMA tersebut.
Sementara Activision Blizzard juga mengatakan akan "bekerja keras" dengan Microsoft untuk membatalkannya keputusan CMA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.