Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2023, 11:01 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Pasalnya jika ada kolaborasi, TikTok bisa saja melabeli produk-produk buatan UMKM lokal hingga seakan menjadi barang yang resmi dari TikTok. 

"Dengan begitu, produk ini bisa tersedia tidak hanya di pasar Indonesia, melainkan di pasar luar negeri juga, mungkin di ASEAN hingga China. Sehingga ini bisa menguntungkan UMKM lokal karena bisa mempenetrasi pasar lebih luas," ungkap Fithra. 

Harus ada perlindungan hak cipta barang

Meski fitur dari Project S ini bisa menguntungkan UMKM lokal apabila dieksekusi dengan benar lewat kolaborasi, Fithra menyebut bahwa hak cipta dari suatu produk yang dibuat UMKM itu harus tetap ada dan dijaga. 

Sebab jika tidak dijaga, akan timbul kekhawatiran lainnya dari hal ini, di mana ByteDance, bisa membuat produk serupa yang dijual oleh UMKM lokal.

Lalu, produk tersebut dijual lebih murah, sehingga UMKM lokal akan kalah saing dengan toko-toko asal China yang membuat produk serupa tersebut. 

"Perlindungan hak cipta untuk produk UMKM juga harus dilindungi, dan regulasinya juga harus dibuat lebih jelas untuk melindungi UMKM lokal," kata Fithra.

"Jangan sampai nantinya UMKM kita kalah saing, karena toko milik TikTok ini menjual produk serupa tapi harganya lebih terjangkau," imbuh Fithra. 

Baca juga: Apa Itu Project S TikTok yang Bisa Gembosi UMKM Indonesia

Menurut Fithra, hal terkait hak cipta ini, selain bisa dijaga melalui regulasi yang jelas, juga bisa diatasi dengan adanya kolaborasi dengan TikTok, seperti yang telah ia sebutkan di atas. 

Artinya, pemerintah dan TikTok harus bekerja sama untuk melindungi UMKM, baik itu dengan cara membangun gudang atau pabrik barang resmi TikTok, atau pengiriman langsung dari dalam negeri, bukan dari China. 

Sehingga, barang-barang murah yang ada di TikTok, terutama yang berlabel resmi dari TikTok lewat fitu Trendy BEat, bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik itu UMKM sebagai penjual, serta konsumen sebagai pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com