Di area tersebut, terdapat dua gedung perkantoran, ruang acara berkapasitas 1.000 orang, 30 halaman dan atrium yang berbeda, serta empat bangunan hotel dengan 240 akomodasi jangka pendek untuk karyawan.
Baca juga: Google Rilis Fitur Anti-stalker di Android, Deteksi AirTag Tak Dikenal
Beberapa karyawan Google telah berkomentar terkait promosi hotel ini dalam sebuah forum diskusi internal. Salah satu karyawan mengatakan bahwa biaya penginapan sekitar 3.000 dollar AS (sekitar Rp 45,4 juta) per bulan belum bisa menggantikan apartemen.
"Kalau harganya sekitar 60 dollar AS per malam (Rp 909.606), hotel kantor bisa menjadi alternatif apartemen. Tapi kalau harganya 99 dollar AS (Rp 1,4 juta)? Tidak terima kasih," jelasnya.
Sebagai perbandingan, hotel bintang empat di area San Francisco, California umumnya mematok tarif dengan rentang harga 120 dollar AS - 250 dollar AS per malam (Rp 1,8 juta - Rp 3,7 juta).
Di sisi lain, ada pula karyawan yang mengatakan bahwa fasilitas yang ditawarkan Google lebih baik dibandingkan apartemen.
"Saya membayar lebih mahal, tetapi mendapatkan fasilitas yang lebih sedikit di apartemen. Tapi saya akui, apartemen tempat saya tinggal masih jauh lebih baik daripada hotel kantor," ungkapnya.
Ada pula karyawan yang sesumbar, mau menginap hanya jika hotel menyediakan perabotan lengkap, makanan tak terbatas, layanan pembersihan ruang setiap harinya, dan lain sebagainya.
Baca juga: Demi AI, Pendiri Google yang Lama Tak Pernah Ngantor Nongol Lagi
Diwartakan sebelumnya, Google mulai "memaksa" karyawannya untuk kembali bekerja di kantor begitu pandemi Covid-19 mereda. Caranya, raksasa teknologi ini menjadikan aspek "kehadiran langsung" sebagai salah satu bagian dari peninjauan kinerja.
Artinya, WFO kini dijadikan sebagai salah satu penilaian yang krusial.
Chief People Officer Google, Fiona Cicconi, mengatakan bahwa karyawan hanya diperkenankan bekerja WFH seminggu penuh, jika mendapat pengecualian.
Jika tidak, karyawan wajib mengantor sesuai dengan kebijakan perusahaan, yakni tiga kali dalam seminggu.
Menanggapi hal ini, para karyawan Google merasa resah. Mereka khawatir tidak dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan dengan baik.
Bekerja dari rumah menjadi opsi yang paling baik karena jam kerja karyawan menjadi lebih fleksibel. Dengan kembalinya para pekerja ke kantor, mereka harus melakukan penyesuaian jadwal ulang, memikirkan jarak rumah ke kantor yang cukup jauh, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.