Selain itu, Magic Switch juga menyediakan opsi "Translate" alias terjemahan. Dengan begitu, pengguna juga bisa menerjemahkan isi konten ke bahasa lain. Melanie mengungkapkan ada sekitar 100 bahasa yang didukung oleh AI di Canva Magic Studio ini, termasuk Indonesia.
Mel sempat mendemonstrasikan kerja fitur translate di Magic Switch dari bahasa Inggris ke tiga bahasa asing sesuai permintaan audiens, seperti Hindi, Bengali, dan Indonesia (permintaan KompasTekno).
Proses translate hanya memakan waktu beberapa detik. Kemudian konten akan langsung mengadopsi bahasa yang dipilih. Dalam kasus bahasa Indonesia, hasil terjemahan Magic Switch cukup baik dan akurat.
Dengan kemampuan tersebut, menurut Canva, fitur Magic Switch ini memungkinkan pengguna membuat kampanye multisaluran dan multibahasa dalam hitungan detik tanpa membebankan anggaran dan sumber daya yang lebih banyak.
Nanti, Magic Media akan menghasilkan gambar atau video sesuai deskripsi. Bila belum sesuai, pengguna bisa klik "generate again" untuk melihat hasil lainnya.
Magic Media bertindak sebagai asisten kreatif pengguna, sehingga bisa mempercepat proses kreatif. Jadi, pengguna tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam mencari, membuat sketsa, atau merender gambar atau video.
Canva menyebut gambar dan video yang dihasilkan Magic Media ini ditopang oleh model AI generasi kedua dari Runway.
Magic Write menyediakan beberapa nada penulisan, seperti menyenangkan atau profesional, antusias atau tegas.
Pihak Canva mengatakan, dengan Al, Magic Animate menganalisis desain milik pengguna. Kemudian memilih gerakan animasi atau transisi yang sesuai dengan konten, pilihan font, gambar, dan warna desain.
Magic Animate menyediakan beberapa opsi gaya animasi, yakni profesional, bold, elegan, energetik, digital, dan handmade.
Misalnya, pengguna memiliki bentuk hati dua dimensi. Pengguna ingin mengubahnya menjadi bentuk balon foil berwarna hijau glossy dengan bayangan yang jelas. Magic Morph akan menyulap bentuk hati 2D itu menjadi balon foil 3D sesuai perintah pengguna.