Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Web Browser dari Awal Ditemukan hingga Sekarang

Kompas.com - 19/10/2023, 12:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Sumber pcmag.com

KOMPAS.com - Browser atau web browser (peramban website) tampaknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan pengguna saat ini. Pasalnya, browser memegang peranan penting dalam memudahkan pengguna mengakses internet.

Sebagai informasi, web browser adalah program perangkat lunak yang digunakan untuk menjelajahi, mengambil, dan menampilkan informasi yang tersedia di jaringan internet World Wide Web (WWW). Mudahnya, web browser adalah software untuk browsing.

Baca juga: Melihat Kebangkitan dan Kejatuhan Web Browser Sebelum Era Google Chrome

Informasi yang dapat ditampilkan browser bisa berupa gambar, halaman web, video, dan konten lain yang semuanya terhubung melalui sistem hypertext dan dikategorikan dengan bantuan URL (Uniform Resource Identifiers).

Browser merupakan program klien karena berjalan pada perangkat milik pengguna. Browser bisa dibilang berfungsi sebagai antarmuka atau penjembatan antara pengguna dan segala konten di jaringan internet.

Beberapa fungsi browser antara lain, seperti membuka halaman website, menampilkan konten dari website, memudahkan dalam menjelajahi website, dan menyimpan data halaman website yang telah dikunjungi.

Tanpa browser, pengguna rasanya bakal kesulitan untuk mengakses atau menjelajahi informasi (browsing) di internet. Saat ini, ada banyak browser yang bisa dipakai dengan segudang fitur yang tersedia.

Browser-browser saat ini juga tengah berlomba untuk menggabungkan AI (Artificial Intelligence) ke platform. Sebelum banyak browser seperti saat ini, sebenarnya bagaimana sejarah perkembangannya?

Siapakah yang pertama kali menemukan web browser? Kapan browser ditemukan? Beberapa pengguna, terutama yang tengah belajar soal browser, mungkin ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah web browser.

Jika tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai sejarah browser dari awal ditemukan hingga sekarang

Sejarah web browser

Awal mula ditemukan browser

Pengembangan web browser pertama kali tak lepas dari jaringan internet yang mulai hadir pada sekitar 1969. Jaringan internet memungkinkan komputer di tempat yang berbeda untuk bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi.

Kehadiran jaringan internet merupakan sebuah revolusi dalam proses komunikasi komputer antar pengguna. Namun, saat awal kehadirannya, jaringan internet belum bisa diakses secara umum. Jaringan internet cuma dipakai di institusi pendidikan dan bisnis.

Keterbatasan untuk mengakses jaringan internet itulah yang menjadi salah satu pendorong lahirnya web browser. Web Browser ditemukan pertama kali pada sekitar 1990 oleh Tim Berners-Lee, ilmuwan komputer asal Inggris.

Tim Berners-Lee mengembangkan server web dan web browser pada sekitar 1990 saat bekerja di CERN (European Council for Nuclear Research atau Lembaga Eropa untuk Penelitian Nuklir), yang berlokasi di Swiss.

Tim Berners-Lee membuat web browser melalui komputer NeXT. Web Browser pertama yang dibuat dijuluki WorldWideWeb (nantinya web browser ini berubah jadi Nexus). Lewat WordWideWeb, untuk pertama kalinya, pengguna bisa mengakses halaman web sederhana.

Dikutip dari PC Mag, saat tiba waktunya WorldWideWeb alias Nexus hendak dirilis, browser ini menghadapi masalah, yakni hanya bisa digunakan di komputer NeXT dengan sistem operasi NeXTSTEP.

Keterbatasan itu membuat beberapa rekan Berners-Lee di CERN memutuskan untuk menulis ulang browser ini, dengan mendapat banyak masukan dari peserta magang CERN bernama Nicola Pellow, agar bisa berfungsi di berbagai jenis komputer.

Browser ini dikenal dengan sebutan Line Mode Browser karena cara penggunaannya yang menggunakan input teks satu baris demi satu baris. Browser ini pertama kali tersedia di seluruh CERN.

Pada 9 Agustus 1991, Line Mode Browser kemudian diperkenalkan melalui alt.hypertext, grup berita penggemar hypertext atau sistem yang dapat menghubungkan sebuah teks atau data dengan teks yang lain.

Setelah dirilisnya Line Mode Browser, website pun mulai banyak bermunculan. Akan tetapi, Line Mode Browser saat itu masih memiliki keterbatasan, yaitu hanya bisa menampilkan konten teks.

Pada 1993, munculah browser Mosaic, yang dikembangkan oleh National Center for Supercomputing Applications (NCSA) di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Mozaic sudah mampu menampilkan konten teks dan gambar.

Pengembangan Mosaic terus berlanjut dan mendapat dukungan dari National Science Foundation. Hingga 1997, browser Mosaic akhirnya mendapat persaingan dari para penciptanya sendiri.

Pengembang Mosaic, Marc Andreessen dan Eric Bina, meninggalkan NCSA pada tahun 1994 dan kemudian mendirikan perusahaan yang mereka sebut Netscape. Kehadiran Netscape menjadi awal dari era browser bermerek.

Baca juga: Google Segarkan Browser Chrome di Momen Ulang Tahun ke-15

Perusahaan yang didirikan Marc Andreessen dan Eric Bina awalnya masih mengandung nama Mosaic, yakni Mosaic Communications dengan browser pertamanya adalah Mosaic Netscape 0.9.

Perusahaan Marc Andreessen dan Eric Bina itu pun digugat oleh NCSA selaku pengembang Mosaic dan mengakibatkan perubahan nama perusahaan. Nama browser juga turut berubah menjadi Netscape Navigator.

Pertarungan browser

Netscape Navigator segera menguasai pasar dan terus mendominasi sepanjang tahun 1990-an. Puncaknya pada 1995, Netscape Navigator berhasil menguasai sekitar 90 persen pangsa pasar.

Di tahun-tahun Netscape Navigator menguasai pasar, sempat terjadi yang namanya “browser war” atau “pertarungan browser”. Banyak perusahaan yang mulai mengembangkan browser dengan merek sendiri.

Pada 1995, Microsoft merilis browser Internet Explorer untuk komputer yang menjalankan sistem operasi Windows 95. Internet Explorer menjadi andalan Microsoft karena sebagian besar komputer di dunia menjalankan sistem operasi buatannya.

Ilustrasi browser Internet Explorer.Unsplash/Rubaitul Azad Ilustrasi browser Internet Explorer.

Tak lama setelah dirilis, Internet Explorer (IE) berhasil mendominasi sebagian besar pengguna internet. Akan tetapi, dominasi tersebut akhirnya menarik perhatian pemerintah Amerika Serikat.

Microsoft dituntut pemerintah Amerika Serikat karena dinilai melakukan praktik monopoli browser, yang mencegah produsen komputer untuk menghapus Internet Explorer dan menginstal browser lain.

Kasus tersebut akhirnya diselesaikan pada tahun 2001, tetapi Internet Explorer masih mendominasi selama tiga tahun berikutnya. Internet Explorer berhasil mencapai puncaknya dengan 95 persen pangsa pasar pada tahun 2003.

Perlombaan untuk menghadirkan browser juga diikuti oleh Mozilla Foundation, pengembang Mozilla Firefox. Pengembangan Mozilla memiliki kisah yang cukup unik. Pada akhir tahun 1990’an, Netscape mengalami kesulitan.

Lalu, Netscape diakuisisi oleh AOL pada tahun 1998. Akuisisi itu dilakukan setelah beberapa bulan Netscape membuka lisensi browser buatannya yang bisa diakses secara gratis dan merilis kode sumbernya.

Akuisisi dan kebijakan tersebut akhirnya melahirkan proyek Mozilla, yang awalnya berfokus pada pengembangan inovasi dalam browser Netscape, tetapi kemudian berkembang menjadi proyek independen.

Ilustrasi browser Mozilla Firefox.mozilla.org Ilustrasi browser Mozilla Firefox.

Browser Mozilla 1.0 muncul pada tahun 2002. Kemudian, Firefox 1.0 diluncurkan setahun setelah didirikannya Mozilla Foundation pada tahun 2003. Pada 2007, AOL akhirnya menghentikan pengembangan Netscape Navigator pada tahun 2007.

Pada 2008, meski awalnya berfokus mengembangkan mesin pencari, Google akhirnya juga ikut dalam pertarungan browser ini. Mereka mengembangkan sebuah browser yang kini terkenal dengan sebutan Google Chrome.

Selanjutnya, Apple juga tak ingin ketinggalan. Pada 2003, Apple merilis browser untuk perangkat Mac, tak lain tak bukan adalah Safari. Browser tersebut kemudian kian populer pada 2007 setelah hadir di perangkat ponsel Apple, yaitu iPhone generasi pertama.

Ilustrasi browser Safari.Apple.com Ilustrasi browser Safari.

Browser masa sekarang

Saat ini, banyak bermunculan browser-browser baru dengan beragam fitur. Akan tetapi, tak sedikit pula browser kawakan yang tumbang. Misalnya, Internet Explorer yang ditutup Microsoft pada sekitar pertengahan Juni 2022.

Internet Explorer digantikan oleh Microsoft Edge yang telah menggabungkan AI dalam browser. Dari sekian banyak browser yang tersedia sekarang, tak semuanya berhasil merebut hati pengguna. Pangsa pasar saat ini hanya dikuasai oleh segelintir browser.

Dirilis dari laman resmi statcounter, per September 2023, Google Chrome menempati urutan pertama browser paling populer di dunia dan memiliki pangsa pasar terbesar yaitu 63, 47 persen. Kemudian, urutan kedua adalah Safari dengan pangsa pasar sebesar 19,88 persen.

Selanjutnya, untuk posisi ketiga hingga kelima secara terurut diisi oleh Edge dengan pangsa pasar sebesar 5,3 persen, Mozilla Firefox dengan pangsa pasar 3,04 persen, dan Samsung Internet dengan pangsa pasar 2,3 persen.

Baca juga: Kilas Balik Perjalanan Internet Explorer Sebelum Akhirnya “Disuntik Mati”

Itulah sejarah browser dari awal ditemukan pada sekitar 1990 hingga kondisinya di masa sekarang, semoga bermanfaat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com