Kesaksian Béjar disampaikan hanya dua pekan setelah sejumlah negara bagian AS menggugat Meta dengan tuduhan merugikan kaum muda dan berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental mereka.
Baca juga: Gara-gara Instagram, Meta Digugat di 33 Negara Bagian Amerika
Meta dituding sengaja membuat fitur di Facebook dan Instagam yang membikin anak-anak jadi kecanduan. Béjar pun mendesak kongres agar mengesahkan legislasi bipartisan agar ada transparansi soal pengalaman buruk yang dialami kaum muda di media sosial ini.
"Cara paling efektif untuk meregulasi perusahaan media sosial adalah dengan mengharuskan mereka membuat pengukuran yang memungkinkan pihak perusahaan dan pihak luar mengevaluasi dan melacak hal negatif yang dialami pengguna," ujar Béjar.
"Ini memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahan (media sosial) tersebut. Sebab, bagi mereka data adalah segalanya," pungkasnya,
Dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Kamis (9/11/2023), Meta mengatakan bahwa dalam upaya memerangi hal negatif yang dialami pengguna, pihaknya membuat fitur seperti notifikasi untuk konten yang berpotensi menyakiti orang lain dan peringatan komentar.
"Bekerja sama dengan para orang tua dan ahli, kami sudah memperkenalkan lebih dari 30 tool untuk mendukung (pengguna) remaja dan keluarga mereka supaya memiliki pengalaman online yang aman dan positif. Semua pekerjaan ini terus berlanjut,” ungkap Meta.
Mengenai konten tak diinginkan yang tidak melanggar aturan Instagram, Meta merujuk pada aturan "content distribution guidelines" yang menyebutkan bahwa konten "bermasalah atau berkualitas rendah" secara otomatis dikurangi distribusinya di feed para pengguna.
Baca juga: Cara Facebook dan Instagram Lindungi Remaja dari Kejahatan Dunia Maya
Contoh konten semacam ini adalah konten bersifat clickbait, misinformasi yang sudah dicek faktanya, serta konten-konten "borderline" seperti pose foto yang sugestif secara seksual, suara dengan kata-kata kotor, serta konten bermuatan ujaran kebencian atau kekerasan.
Pada 2022, Meta juga memperkenalkan fitur bernama “Kindess Reminders”. Fitur ini memberitahu pengguna untuk lebih sopan dan saling menghargai di Direct Message (DM). Namun, pengingat ini hanya muncul jika pesan dikirim ke kreator, bukan pengguna biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.