Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jam Mencoba "Coral Island", Game Simulasi ala "Harvest Moon" Buatan Indonesia

Kompas.com - 23/11/2023, 19:16 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studio game asal Yogyakarta Stairway Games meluncurkan permainan Coral Island di platform PC (Steam dan Microsoft Store), Xbox Series X/S, dan PlayStation 5 (PS5) pada 15 November.

Game ini juga dapat dinikmati secara gratis bagi pelanggan layanan Xbox Game Pass atau PC Game Pass.

Coral Island bisa dikatakan mirip seperti seri game Harvest Moon yang populer di kalangan gamer. Sebab, Coral Island merupakan simulasi kehidupan singleplayer yang memungkinkan pemain bercocok tanam, beternak, dan berinteraksi dengan berbagai karakter nonpemain (NPC) dalam game.

Namun, game buatan Indonesia ini memiliki sejumlah fitur yang membedakan, mulai dari jumlah karakter yang lebih banyak, fitur menyelam ke laut untuk merevitalisasi terumbu karang, elemen budaya Indonesia, hingga teks (subtitle) berbahasa Indonesia.

KompasTekno berkesempatan untuk mencoba Coral Island di PC dan sudah memainkan game ini selama enam jam. Berikut ini deretan fitur yang kami temukan di Coral Island, diikuti dengan impresi kami.

Leluasa membuat karakter

Fitur kustomisasi karakter di Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Fitur kustomisasi karakter di Coral Island
Hal pertama yang dilakukan pemain saat bermain Coral Island adalah menciptakan karakternya sendiri. Di sini, pengguna bisa merancang bentuk tubuh, warna kulit, warna rambut, bentuk mata, pakaian yang digunakan, dan masih banyak lagi.

Pantauan kami, ada sekitar 56 gaya rambut yang bisa dipilih oleh pengguna, seperti gaya botak, rambut panjang, dan bahkan mohawk. Kami menyukai variasi rambut ini, apalagi ditambah pilihan warna yang boleh diatur sesuka hati.

Jadi, warna tidak dibatasi menjadi kuning, merah, biru, dan seterusnya. Stairway Games mengajak pengguna untuk memilih sendiri saturasi, tone, dan kecerahan untuk rambut.

Hal ini juga berlaku bagi warna kulit, jadi pengguna bisa saja membuat karakter berwarna biru seperti suku Na'vi, dari seri film Avatar karya James Cameron.

Kekurangannya adalah pilihan pakaian yang bisa digunakan karakter, yang kurang lebih sama seperti yang terlihat pada gambar di atas, tetapi dikemas dengan warna yang beda. Namun, nantinya pengguna bisa membeli pakaian sendiri saat bermain.

Baca juga: Game Coral Island Buatan Indonesia Kumpulkan Dana Rp 23 Miliar, Ini Kuncinya

Membersihkan lahan dan bercocok tanam

Lahan pertanian Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Lahan pertanian Coral Island
Setelah membuat karakter, pemain akan mengunjungi kota Starlet Town. Kota ini cukup luas dan ditinggali oleh sekitar 73 karakter. Starlet Town mencakup banyak rumah, pertokoan, museum, pantai, sekolah, dan lain sebagainya.

Gamer bakal mendapatkan satu rumah dilengkapi lahan pertanian yang sangat luas nan berantakan. Rumah tersebut kecil tetapi bisa direnovasi ke depannya dengan berbagai furnitur.

Sementara itu, lahan pertanian pengguna mencakup banyak bebatuan, rerumputan, pepohonan, dan sampah.

Nah, pengguna pun selanjutnya akan membersihkan lahan tersebut dengan peralatan yang diberikan, misalnya kapak untuk pohon, beliung untuk batu, dan sabit untuk rumput serta sampah.

Lahan yang bersih bisa digunakan untuk bertani dan beternak, tetapi untuk awal game pengguna baru diajak untuk bertani. Adapun biji-bijian untuk bertani bisa dibeli dari toko Starlet Town, dengan mata uang dalam game bernama "Coral Coins".

Coral Coins diperoleh dari penjualan hasil panen, beternak, memancing, menangkap serangga, dan aktivitas lainnya.

Masing-masing biji memiliki harga beli, harga jual, dan waktu tumbuh yang berbeda. Setiap harinya, pengguna harus menyirami biji-bijian tersebut dengan air, kecuali jika hujan.

Bertani di Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Bertani di Coral Island
Saat subur, pengguna dapat menaruh hasil panen ke dalam boks pengiriman yang ditempatkan di sebelah rumah karakter. Coral Coins akan diperoleh hari keesokannya. Pengguna bisa berpindah ke hari esok dengan cara memasuki rumah dan tidur.

Sistem ini pastinya sangat familier bagi pemain yang pernah menjajal game bertani seperti Harvest Moon dan Stardew Valley. Jadi, kami tidak mengalami kesulitan saat mempelajari tutorial Coral Island.

Bagi pengguna yang belum pernah, mungkin Coral Island akan lebih sulit dipelajari karena banyaknya mekanisme yang ada dalam game ini. Namun, karena tempo game ini santai dan tidak kompetitif, pengguna punya banyak sekali waktu untuk belajar.

Baca juga: Sambut Black Friday, Sony Diskon Game PS4 dan PS5 hingga 95 Persen

Ada misi berhadiah

Coral Island menghadirkan sejumlah misi yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan hadiah Coral Coins atau peralatan yang membantu aktivitas bertani dan beternak.

Pada awal game, misinya terbilang cukup sederhana, seperti bersosialisasi dengan penduduk Starlet Town atau menjual hasil panen.

Misi ini tidak perlu dikerjakan secepatnya, sehingga pengguna benar-benar diberi kebebasan saat bermain Coral Island. Pengguna bisa saja membersihkan lahannya yang luas dari sampah sebelum mengunjungi kota untuk berinteraksi dengan penduduk.

Karakter punya stamina

Bak kehidupan nyata, karakter di Coral Island mempunyai energi alias stamina. Dengan begitu, mereka tidak bisa bekerja terus-menerus dari pagi hingga malam tanpa cukup istirahat.

Adapun energi ini akan habis ketika pengguna menebang pohon, menghancurkan batu, dan melakukan aktivitas lainnya. Ketika habis, pengguna akan langsung pingsan dan hari tersebut pun akan berakhir.

Energi bisa diisi kembali dengan mengunjungi rumah dan tidur. Cara lainnya, pengguna dapat mengonsumsi makanan atau mengunjungi rumah pemandian panas.

Sistem ini cukup menarik karena "memaksa" kami untuk mengalokasikan waktu dengan tepat. Apakah hari ini kami akan bercocok tanam atau mengunjungi pantai? Banyak pertimbangan yang mesti dilakukan setiap harinya.

Sistem crafting seperti Minecraft

Gamer yang pernah bermain game Minecraft pasti tidak asing dengan mekanisme crafting. Mekanisme ini memungkinkan pemain untuk menggabungkan beberapa material menjadi satu barang yang baru.

Coral Island pun juga dibekali sistem crafting. Contohnya, pengguna bisa mengombinasikan kayu yang ditebang dan sampah yang dibersihkan untuk membuat lemari. Lemari digunakan untuk menyimpan barang-barang pemain, karena tas (inventory) pemain sifatnya terbatas.

Pengguna dapat pula menggabungkan serabut dan bunga untuk membuat karangan bunga. Karangan bunga ini dapat diberikan kepada karakter nonpemain di Starlet Town.

Bisa mining dan combat

Gua di Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Gua di Coral Island
Pemain tidak hanya bisa bercocok tanam dan beternak. Gamer nuga akan mengunjungi gua (Cavern) untuk menambang (mining) berbagai sumber daya, misalnya bebatuan dan bijih perunggu.

Bijih perunggu berguna untuk crafting berbagai objek, seperti mesin pembuat saus mayones.

Selain itu, bijih perunggu dimanfaatkan pula untuk meningkatkan (upgrade) peralatan yang dimiliki. Mengambil contoh kapak perunggu, peralatan ini bisa menebang pohon besar dengan 14 kali pukulan, beda dari kapak biasa yang membutuhkan 18 kali pukulan.

Jumlah pukulan ini sangat berarti karena terkait dengan energi pemain. Makin banyak pukulan, makin banyak pula energi yang dikeluarkan. Dengan peralatan yang lebih bagus, pemain bisa menghemat energi untuk melakukan aktivitas yang lain.

Pengguna akan menemukan berbagai musuh di gua Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pengguna akan menemukan berbagai musuh di gua Coral Island
Ketika sedang mining, pengguna bakal menemukan berbagai musuh termasuk ulat. Musuh ini bisa ditumpaskan dengan menggunakan pedang.

Menurut kami, sistem combat ini merupakan yang elemen terlemah di Coral Island. Combat tidak terasa responsif atau memuaskan. Namun, setidaknya mekanisme ini memberikan sebuah tantangan ketika pemain ingin mengumpulkan sumber daya.

Karakter yang beragam

Interaksi karakter di Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Interaksi karakter di Coral Island
Kami merasa bahwa karakter merupakan aspek terbaik di game Coral Island. Seperti yang sebelumnya disebutkan, ada sekitar 73 karakter dengan ras, kepribadian, hobi, usia, dan pekerjaan yang berbeda.

Agar lebih realistis, Stairway Games membuat sejumlah karakter di Coral Island, seperti Jim dan Leah, tidak menyukai karakter pemain dalam pandangan pertama. Namun, seiring berjalannya waktu pemain bisa menjadi lebih dekat dengan karakter tersebut.

Caranya tidak lain dari berinteraksi dengan karakter itu atau memberikan hadiah yang disukainya pada hari ulang tahunnya. Pengguna bisa mengetahui hadiah yang disukai dari pertukaran dialog yang dilakukan bersama karakter itu.

Namun, pemain juga perlu berhati-hati karena karakter Coral Island masing-masing juga mempunyai daftar hadiah yang dibenci.

Nah ketika menjalin persahabatan, sebanyak 28 karakter di Coral Island bisa didekati dan bahkan dijadikan pasangan hidup. Begitu menikah, pemain bisa membangun keluarga dan tinggal bersama.

Sebagai gamer yang cenderung lebih menyukai jalan cerita dan pembangunan karakter ketimbang aspek lainnya, sistem interaksi di Coral Island menjadi favorit kami.

Stairway Games pun tampaknya tidak mementingkan kuantitas daripada kualitas, karena sejauh ini setiap karakter di Coral Island memiliki kepribadian yang menarik.

Baca juga: Profesor Ini Pakai Game Zelda untuk Mengajar Kuliah

Ada ciri khas Indonesia

Pengguna bisa lomba balap karung di Coral IslandKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pengguna bisa lomba balap karung di Coral Island
Salah satu pembeda Coral Island dari game lain yang serupa, adalah adanya berbagai elemen Indonesia yang dituangkan ke dalam game itu.

Contohnya adalah kedua karakter yang pertama kali menyambut pemain di Starlet Town, yakni Joko dan Dinda. Pasangan suami istri ini merupakan tukang kayu dari Indonesia yang nantinya bakal banyak berbisnis dengan pemain.

Lalu, terdapat festival "Cherry Blossom" yang bisa diikuti. Dalam festival ini, pemain bakal mengikuti lomba balap karung yang biasanya diadakan dalam perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Festival tersebut ditutup dengan makan-makan nasi tumpeng.

Pengguna juga bisa menikmati teks (subtitle) Bahasa Indonesia yang diakses dengan menekan tombol "Start" > "Settings" > "Language" > "Indonesia". Nantinya, semua teks dialog dan antarmuka akan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Coral Island mendukung teks (subtitle) Bahasa IndonesiaKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Coral Island mendukung teks (subtitle) Bahasa Indonesia
Kami menyukai fitur teks ini karena memungkinkan lebih banyak gamer Indonesia untuk menikmati Coral Island. Terkait berbagai elemen Indonesia, implementasi itu sifatnya tidak "memaksa" karena keragaman karakter dan kultur di Coral Island.

Bisa menyelam

Coral Island mempunyai fitur menyelam untuk merevitalisasi terumbu karang. Saat menyelam, gamer akan membersihkan banyak sampah yang tersebar di laut.

Pengguna dapat menyelam di Coral Island. Saat menyelam, pengguna bakal membersihkan sampah dan merevitalisasi terumbu karang yang rusakKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pengguna dapat menyelam di Coral Island. Saat menyelam, pengguna bakal membersihkan sampah dan merevitalisasi terumbu karang yang rusak
Tak sekadar membersihkan sampah, laut menjadi tempat kunci untuk menemukan kelp dan harta karun. Kelp bisa diproses dan ditukarkan untuk mendapatkan "Kelp Essence". Item ini digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

Sementara itu, harta karun yang dimaksud bisa dibuka untuk mendapatkan berbagai item, mulai dari sampah, kaca, anting emas, hingga penjepit rambut mirah delima (ruby).

Baca juga: Game PUBG Mobile Gratiskan 9 Skin Permanen, Begini Cara Mendapatkannya

Berbagai perhiasan tersebut bisa dijual, atau idealnya diberikan kepada karakter NPC yang sedang didekati.

Bagi pengguna yang tertarik, Coral Island sudah bisa dibeli di PC dengan harga Rp 245.999 di Steam, Rp 435.000 di Microsoft Store, dan Rp 49.999 per bulan untuk PC Game Pass.

Coral Island dapat dinikmati pula di Xbox Series X/S seharga Rp 435.000 dan Xbox Game Pass seharga 16,99 dollar AS (Rp 265.100) per bulan. Harga di PlayStation 5 dipatok Rp 429.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com