Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Tahun 2023 Operator Seluler Tidak Baik-baik Saja

Kompas.com - 03/01/2024, 08:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hingga saat ini Kominfo belum merilis spektrum frekuensi khusus untuk 5G di 26 GHz dan 35 GHz, sementara frekuensi 700 MHz yang sudah di depan mata dan “bersih” pun, masih dibiarkan terlelap.

5G tidak hanya butuh milimeterwave itu, tetapi juga frekuensi rendah di 700 MHz, 850 Mhz hingga 2300 MHz berjangkauan luas yang cocok untuk layanan IoT (internet of things) untuk pertanian, perkebunan, perikanan.

Milimeterwave jangkauannya sempit yang lebih cocok untuk industri, transportasi nirawak, robotik yang secara permodalan sangat mahal.

Sejatinya operator ragu-ragu mengadopsi teknologi 5G karena bayangan biaya yang harus mereka tanggung, baik biaya modal maupun operasional, sangatlah besar. Apalagi 5G di milimeterwave butuh spektrum frekuensi lebar, setidaknya 100 MHz.

Beban operator terhadap biaya pemerintah akan makin tinggi jika harus menebus pita selebar 100 MHz, sementara di 2100 MHz saja per kanal 5 Mhz dan 2300 MHz mencapai triliunan rupiah.

Padahal penjualan frekuensi jadi cuan bagi pemerintah (Kominfo) dalam bentuk PNBP (pendapatan negara bukan pajak).

Target PNBP Kominfo beban berat operator, apalagi jika harga spektrum milimeterwave disamakan dengan mediumwave. Belum lagi besaran berbagai BHP (biaya hak penggunaan), baik BHP frekuensi atau pungutan pemerintah (regulatory cost) lainnya yang naik terus.

Operator mengeluh karena regulatory charge naik sesuai inflasi, melebihi kenaikan pendapatan operator, sehingga perbadingannya makin timpang.

Tahun 2013, porsi BHP terhadap pendapatan operator masih sekitar 6,7 persen, pada 2022 porsinya naik jadi 11,4 persen.

Biaya yang ditanggung PT Telkom pada 2022 masih 6,19 persen, sementara XL Axiata 13,72 persen, Indosat Ooredoo Hutchison 15,57 persen, Smartfren Telecom 15,69 persen.

Padahal data GSMA (GSM Association) mencatat, biaya spektrum frekuensi di kawasan Asia Pasifik sekitar 6,7 persen, global 7 persen.

Starlink ancaman baru

Operator disarankan menangguk pendapatan baru non-frekuensi, seperti FMC (fixed mobile convergence). Xl Axiata duluan meluncurkan FMC, memadukan layanan nirkabel dengan jaringan serat optik, namun Telkomsel yang baru masuk ke industri ini tahun lalu langsung jadi pemimpin.

Belasan tahun layanan Indihome dikembangkan Telkom dengan teknologi kabel, tumbuh lebih baik setelah menginduk ke Telkomsel dan dipadu layanan seluler dan kini punya 10 juta pelanggan lebih.

Sementara XL Satu baru akan mendapat 8 juta pelanggan pada lima tahun ke depan, kira-kira sama dengan layanan FMC Indosat HiFi.

Tekanan terhadap operator tahun ini makin berat pula dengan masuknya layanan internet dari satelit orbit rendah (LEO – low orbit satellite). Layanan yang agresif saat ini dari Starlink milik taipan Elon Musk, yang di Indonesia sudah bekerja sama denganTelkomsat.

Masih ada calon operator LEO, antara lain OneWeb yang baru operasi atau 03B yang sudah kawak. Layanan satelit LEO tidak terbatas, bisa menjangkau manusia di mana pun asal di bawah langit terbuka yang diprediksi menjadi pesaing terberat operator seluler, walau ada kendala hambatan tarif.

Satelit Starlink hanya berfungsi sebagai backhaul yang menyambungkan sentra switching ke BTS-BTS para operator. Prosedur yang sama persis dengan layanan Satria-1, sementara harga bulanan layanan Starlink antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Bayangkan jika pelanggan harus bayar jutaan rupiah, sementara ARPU (average revenue per user – pendapatan rata-rata dari tiap pelanggan) industri hanya sekitar Rp 41.000.

Starlink tetap akan masuk dan kini mereka sedang mengurus IP Adress Indonesia, karena dengan IP Adress asing pemerintah Indonesia tak akan bisa mengawasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pixel 8A Meluncur, Ponsel 'Murah' Google dengan Layar 120 Hz

Pixel 8A Meluncur, Ponsel "Murah" Google dengan Layar 120 Hz

Gadget
Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Internet
Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Hardware
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

e-Business
Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Internet
Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Gadget
iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com