Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Bos-bos Perusahaan di Dunia Khawatir soal Risiko AI

Kompas.com - 19/01/2024, 07:00 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Lebih terperinci, sebanyak 64 persen petinggi perusahaan berekspektasi karyawan mereka bakal lebih produktif dalam beberapa bulan ke depan, berkat adanya AI generatif. Hampir 60 persen juga memprediksi efisiensi mereka bakal meningkat karena AI.

Menurut 44 persen CEO yang diwawancarai, deretan keuntungan ini diharapkan bakal menghasilkan laba yang lebih baik. Mereka memperkirakan GenAI meningkatkan laba bersih dalam 12 bulan ke depan, sedangkan 3 persen CEO memproyeksikan penurunan laba bersih.

Kehadiran GenAI juga akan membuat kompetisi perusahaan makin ketat.

Sebanyak 68 persen bos perusahaan global memperkirakan bahwa kompetisi ketat ini akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan. Dalam skenario ini, kemampuan karyawan dan cara mereka menggunakan GenAI akan menjadi pembedanya dari perusahaan lain.

Baca juga: Apple Tutup Tim Terkait AI, Karyawan Boleh Pindah Divisi atau Keluar

Dampak sosial GenAI masih belum jelas

PwC mencatat bahwa dampak sosial dari kecerdasan buatan generatif sendiri memang masih belum jelas.

Sebab, sejumlah eksekutif memutuskan untuk mencari tenaga kerja sembari mengimplementasi teknologi AI. Pada saat yang sama, CEO lainnya memilih untuk mengurangi jumlah tenaga kerja.

Menurut PwC, pendekatan yang ideal adalah mencari karyawan yang mahir dalam penggunaan AI generatif, tetapi sambil melatih dan mendukung karyawan yang sudah ada untuk mengotomatisasi tugasnya.

Dengan demikian, karyawan memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang lebih bernilai dan lebih menghasilkan "cuan".

"CEO sebaiknya bersikap transparan dan dapat dipercaya seputar rencana implementasi AI, sehingga karyawan yang waspada terhadap AI bisa lebih nyaman bereksperimen dan berinovasi," tulis PwC.

"Para CEO sebaiknya juga menerima masalah ini sebagai aspek baru dari peran mereka, dengan memahami, menjelaskan, dan mengelola ketegangan tak terhindarkan yang timbul dari AI," tutup perusahaan firma konsultasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com