Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yandex Sudah Terdaftar PSE Kominfo, Ingin Beri Manfaat Komunitas Digital Indonesia

Kompas.com - 29/01/2024, 11:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan teknologi dan mesin pencarian (search engine) asal Rusia, Yandex resmi mendaftarkan mesin pencarinya sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik di Indonesia.

VP Strategy di Yandex Search, Alexander Popovkiy mengungkapkan, pendaftaran PSE ini menciptakan kondisi yang mendorong keberagaman di pasar digital, menciptakan peluang yang sama bagi para pemain yang berbeda.

Termasuk perusahaan asing yang dapat melokalkan bisnis mereka dalam hal hukum, keuangan, dan teknologi.

"Dengan mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik di Indonesia, Yandex menunjukkan komitmen sepenuh hati untuk memenuhi persyaratan lokal," kata Popovkiy.

Baca juga: Perusahaan Search Engine Yandex Bahas AI di UPI dan Unpad

Popovkiy juga buka-bukaan mengenai inisiatif Yandex di Indonesia dan pengalaman menciptakan ekosistem digital lokal di negaranya sendiri.

Saat ini, dikatakan Popovkiy, Yandex siap untuk mengembangkan Yandex Search lebih lanjut dan akan terus mengoptimalkan solusi teknologi dengan fokus pada kebutuhan pengguna lokal.

"Salah satu tujuan kami adalah untuk menciptakan lingkungan teknologi yang aman di mana pun kami membawa produk kami," kata Popovkiy.

VP Strategy di Yandex Search, Alexander Popovkiy (kiri) buka-bukaan soal soal rencana dan inisiatif Yandex di Indonesia untuk menciptakan sebuah ekosistem digital lokal. dok. Yandex VP Strategy di Yandex Search, Alexander Popovkiy (kiri) buka-bukaan soal soal rencana dan inisiatif Yandex di Indonesia untuk menciptakan sebuah ekosistem digital lokal.

Yandex memiliki layanan pencarian menawarkan layanan taksi dan pengantaran, peta dan navigasi, program reskilling yang memberikan profesi digital kepada 60.000 siswa setiap tahunnya, speaker pintar bertenaga AI, platform cloud eksklusif, streaming video dan musik online, dan masih banyak lagi.

Yandex juga memiliki layanan AI (kecerdasan buatan) YandexGPT dan YandexART.

Kampanyekan Responsibel AI dan Etika AI

Menurut Popovkiy, misi Yandex lebih dari sekadar ekspansi bisnis di Indonesia.

"Kami juga ingin menciptakan kemitraan yang bermakna, berbagi keahlian dan pengalaman, serta memberikan manfaat bagi komunitas digital di Indonesia secara keseluruhan," kata Popovkiy.

Baca juga: Brave Search Sudah Bisa Dijajal, Mesin Pencari Anti Meminjam Google

Salah satu langkahnya adalah Yandex meluncurkan kampanye AI bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan sejumlah universitas.

Seminar pertama diadakan pada akhir Desember di Universitas Gadjah Mada dan menghadirkan pembicara ahli dari Kominfo, Indonesian AI Society (IAIS), dan UGM. Kampanye AI ini juga berlanjut pada bulan Januari dengan dua seminar di Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Padjadjaran.

Adapun topik seminarnya fokus membahas AI generatif, etika AI dan penggunaannya untuk perlindungan data, serta lanskap teknologi secara keseluruhan di Indonesia dan luar negeri.

"Di Yandex, kami percaya bahwa membangun dan menyebarkan AI dengan cara yang bertanggung jawab dapat menumbuhkan kepercayaan pada teknologi yang membentuk masa depan kita," kata Popovkiy.

Yandex mengadakan dua seminar bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada 22 dan 23 Januari 2024. Seminar dengan topik Kecerdasan Buatan dan Etika ini merupakan bagian dari kampanye Yandex, yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dan Indonesian AI Society (IAIS).Yandex Yandex mengadakan dua seminar bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada 22 dan 23 Januari 2024. Seminar dengan topik Kecerdasan Buatan dan Etika ini merupakan bagian dari kampanye Yandex, yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dan Indonesian AI Society (IAIS).

Bos Yandex dengan gelar Ph.D. di bidang Engineering Science ini mengungkapkan, ketika membuat dan melatih model Machine Learning, para engineer Yandex mengandalkan beberapa prinsip, salah satu yang terpenting adalah keamanan.

"Kami berusaha memastikan bahwa model kami, YandexGPT dan YandexART, dilatih untuk tidak hanya membantu dan efektif, tetapi juga aman digunakan," kata Popovkiy.

Dari segi etika AI, kata Popovkiy, Yandex mengikuti serangkaian prinsip etika untuk memastikan bahwa semua pekerjaan Yandex di bidang AI dibangun di atas pondasi yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Mulai dari penelitian hingga produk akhir.

Di samping itu, Yandex juga ikut serta dalam menetapkan Kode Etik AI, yang memberikan rekomendasi untuk pengambilan keputusan etis saat membuat dan menggunakan AI, serta meminimalkan pemanfaatan AI yang tidak etis dan melanggar hak asasi serta kepentingan manusia.

Baca juga: Perbedaan Search Engine dan Web Browser yang Perlu Diketahui

"Kami sangat peduli dengan semua pertanyaan ini, terutama karena produk yang didukung oleh neural network kami tersedia untuk semua orang dari segala usia di Rusia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, sehingga masalah keamanan menjadi semakin penting," kata Popovkiy.

Selain seminar, Yandex juga menghadirkan inisiatif lain di Indonesia, yaitu Yandex Cup, sebuah kejuaran online internasional untuk para pengembang, termasuk para profesional IT dari seluruh Indonesia. Mereka dapat berkompetisi di jalur "Algoritma" dalam kompetisi ini, yang berfokus pada pemrograman.

Menurut Popovkiy, Yandex percaya bahwa inisiatif-inisiatif seperti ini sangat bermanfaat bagi komunitas digital dan meningkatkan literasi digital.

"Kami senang tidak hanya menciptakan forum untuk berbagi pengalaman, tetapi juga membawa nilai lebih pada topik AI dan perannya dalam mendorong lingkungan teknologi yang lebih aman," lanjut Popovkiy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com