Interface PCIe digunakan lewat slot fisik yang panjangnya bervariasi berdasarkan jumlah lane atau jalur untuk mengirim dan menerima data, yakni antara 1x hingga 16x.
Baca juga: 10 Cara Memperkuat Sinyal WiFi di Rumah
Semakin banyak lane, maka semakin besar pula data yang bisa ditransfer secara bersamaan, seperti halnya jumlah lajur pada jalanan.
Jumlah data yang bisa ditransfer per lane ditentukan oleh standar PCIe yang digunakan. Standar terbaru, PCIe 5.0, mampu mentransfer data dengan kecepatan 3,94 GB per detik atau dua kali standar PCIe 4.0 sebesar 2 GB per detik.
Interface PCIe bersifat backward compatible sehingga perangkat yang mendukung standar PCIe lebih baru -misalnya kartu grafis PCIe 4.0- bisa dipasang di slot PCIe x16 di motherboard yang hanya mendukung PCIe 3.0. Namun, jumlah bandwidth maksimal yang tersedia untuk kartu grafis terpangkas setengah.
Kartu PCIe dengan konektor berukuran pendek juga bisa dipasang di slot PCIe yang lebih panjang, misalnya kartu PCIe 1x di slot PCIe 4x, tapi tidak sebaliknya.
Baca juga: 6 Mitos Populer tentang Smartphone, Benar atau Salah?
Yang perlu diingat, jumlah lane PCIe yang tersedia, berikut dukungan standar (PCIe 5.0, 4.0, 3.0 dst.) dan jumlah serta jenis slotnya, ditentukan oleh motherboard dan prosesor yang terpasang sehingga bisa berbeda-beda antar komputer.
Selain slot khusus PCIe, interface ini juga tersedia lewat slot fisik M.2 yang biasanya memiliki beberapa lane PCIe dan digunakan untuk media penyimpanan SSD.
Diperkenalkan pada 2012, M.2 (dibaca "M dot two") sebelumnya dikenal sebagai Next Generation Form Factor (NGFF) dan merupakan form factor jenis baru untuk media penyimpanan berbasis chip memori flash alias SSD (solid state drive).
M.2 menggunakan standar spesifikasi Non-Volatile Memory Express (NVMe) lewat bus PCIe sehingga hanya perlu satu driver universal saja saja untuk bisa mengakses semua SSD yang menerapkan standar tersebut.
Driver ini biasanya sudah ada di BIOS (UEFI) motherboard modern sehingga SSD M.2 bisa langsung dikenali dan diakses setelah terpasang di slotnya.
M.2 dimaksudkan sebagai pengganti SATA, khususnya mSATA di laptop, tapi kini sudah banyak digunakan pula di PC desktop. Sebab, interface SATA sebenarnya dirancang untuk hard disk sehingga tidak sanggup mengimbangi SSD yang kecepatannya terus meningkat secara eksponensial.
Form factor M.2 sendiri mirip dengan mSATA, berupa papan PCB persegi panjang kecil seperti lembaran permen karet dengan konektor di ujungnya untuk ditancapkan ke slot M.2 di motherboard.
Baca juga: Pengertian dan Fungsi BIOS dalam Perangkat Komputer
Ukuran fisik SSD M.2 bervariasi menurut beberapa standar spesifikasi yang dinyatakan lewat angka. Dua angka pertama mengacu pada ukuran lebar dalam satuan milimeter, sementara angka setelahnya merupakan ukuran panjang.