Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Naik, Negara Ini Kaya Mendadak

Kompas.com - Diperbarui 14/03/2024, 08:45 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga Bitcoin (BTC) belakangan ini tengah meroket. Pantauan KompasTekno pada Rabu (13/3/2024), harga Bitcoin kini berkisar di angka 72.000 dollar AS (sekitar Rp 1,1 miliar) per keping.

Melesatnya harga Bitcoin ini tentunya membuat orang, lembaga, atau pihak lainnya yang berinvestasi mata uang kripto tersebut mendadak kaya raya, salah satunya adalah sebuah negara di wilayah Amerika Tengah bernama El Salvador.

El Salvador adalah negara yang mengesahkan Bitcoin aset investasi utama yang bisa dipakai untuk pembiayaan di pemerintahan. Selain itu, negara ini juga menjadi negara pertama yang mengadopsi cryptocurrency sebagai alat tukar atau pembayaran yang sah. layaknya uang.

Nah, berdasarkan situs web yang mencatat jumlah Bitcoin yang dimiliki pemerintah El Salvador, Nayibtracker.com, negara tersebut kini memiliki 2.862 keping Bitcoin yang bernilai 206 juta dollar AS (sekitar Rp 3,2 triliun).

Baca juga: El Salvador Jadi Negara Pertama yang Resmi Menerima Pembayaran Bitcoin

Ilustrasi investasi Bitcoin yang dimiliki pemerintah El Salvador.Nayibtracker.com Ilustrasi investasi Bitcoin yang dimiliki pemerintah El Salvador.
Ini membuat El Salvador untung sekitar 69 persen, atau sekitar 84 juta dollar AS (sekitar Rp 1,3 triliun) dari investasi Bitcoin.

Saat ini, per data Nayibtracker.com tadi, El Salvador sendiri sudah menghabiskan uang sekitar 121 juta dollar AS (sekitar Rp 1,8 triliun) untuk investasi Bitcoin, sejak pertama kali negara tersebut berinvestasi di Bitcoin pada September 2021 lalu.

Menurut Presiden El Salvador, Nayib Bukele, naiknya nilai Bitcoin ini juga turut meningkatkan pendapatan dari berbagai sektor, layanan, dan program pemerintahan di negara yang dia pimpin.

"(Peningkatan harga Bitcoin) meningkatkan pendapatan dari program paspor, UMKM yang bisnisnya mengkonversikan mata uang dollar AS ke Bitcoin, penambangan Bitcoin, dan berbagai layanan pemerintah di El Salvador," ujar Nayib dalam akun resmi X (dahulu Twitter) dia dengan handle @nayibbukele.

Nayib tak menyebut apakah ia akan memanfaatkan momen ini untuk menjual aset Bitcoin El Salvador untuk meraup keuntungan atau tidak.

Namun yang jelas, sekitar akhir Februari lalu, ia mengatakan dalam sebuah twit bahwa negara tidak akan menjual aset Bitcoin meski harganya melonjak tinggi.

Baca juga: Cara El Salvador Menambang Bitcoin, Pakai Tenaga Gunung Api

Penyebab harga Bitcoin meroket

Ilustrasi bitcoin. FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi bitcoin.
Seperti diwartakan sebelumnya, harga Bitcoin belakangan meroket ke angka tertingginya belakangan ini.

Ada dua faktor yang memicu peningkatan harga mata uang kripto tersebut, yaitu faktor kehadiran Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot yang resmi diperdagangkan mulai  10 Januari lalu, dan peristiwa "Halving Day" yang akan berlangsung sekitar 19 April atau 20 April 2024.

ETF Bitcoin spot merupakan kumpulan aset yang berfungsi seperti reksa dana. ETF biasa umumnya berisi portofolio saham, obligasi, atau komoditas. Sementara ETF kripto yang disetujui AS ini berisi aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya.

ETF Bitcoin ini terdaftar dan diperdagangkan di bursa Nasdaq, NYSE, dan CBOE. Dengan begitu, investor dapat dengan mudah membeli dan menjualnya, termasuk melacak pergerakan harga.

Nah, arus masuk bersih ETF Bitcoin spot yang baru berusia sekitar 2 bulan lebih ini dilaporkan telah melampaui 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 94 triliun, dan ini kabarnya memicu harga Bitcoin naik ke angka tertingginya.

Ilustrasi Bitcoin TowerWavy Ilustrasi Bitcoin Tower

Kemudian untuk Halving Day, ini adalah peristiwa yang terjadi empat tahun sekali. Sesuai dengan namanya, halving pasokan Bitcoin adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang blok baru di blockchain Bitcoin dipotong setengahnya.

Setelah Halving Day terjadi, hadiah BTC yang diberikan kepada penambang akan dikurangi dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok. Tujuan Halving Day antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi Bitcoin.

Mengacu riwayat sebelumnya, harga Bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah Halving Day. Misalnya, Bitcoin mencapai harga 1.000 dollar AS setelah Halving Day 2012 dan mencapai 20.000 dollar AS setelah Halving Day tahun 2016.

Halving Day terakhir yang terjadi pada 2020 mencetak rekor harga bitcoin tertinggi sepanjang masa di level 69.000 dollar AS.

Dengan riwayat seperti ini, sentimen pasar kripto terhadap Bitcoin menuju Halving Day berikutnya, yaitu yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 1 bulan lagi, boleh jadi bisa menjadi faktor pendorong mengapa harga mata uang kripto itu kini meningkat pesat.

Baca juga: Bitcoin Mulai Jadi Alternatif Investasi Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com