Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos YouTube Peringatkan OpenAI soal Penggunaan Video untuk Latih Model AI

Kompas.com - 13/04/2024, 14:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber BGR,The Verge

KOMPAS.com - CEO YouTube, Neal Mohan memberikan peringatan ke perusahaan pembuat chatbot ChatGPT OpenAI. Mohan mengatakan bahwa menggunakan video YouTube untuk melatih model AI untuk mengubah teks ke video adalah pelanggaran.

Hal itu disampaikan Mohan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.

Dalam kesempatan itu, Mohan ditanya, "Apakah (menurut Mohan) OpenAI memakai YouTube untuk melatih Sora?".

Pertanyaan itu dilontarkan menyusul jawaban CTO OpenAI, Mira Murati, yang kurang jelas soal data yang dipakai untuk melatih Sora. Sora adalah AI-generatif bikinan OpenAI yang bisa membuat video berdasarkan instruksi teks.

Baca juga: OpenAI Kenalkan Sora, AI Pembuat Video Berdasar Teks

Meski tidak menyebut OpenAI sama sekali, Mohan menegaskan bahwa penggunaan konten YouTube tanpa izin, merupakan pelanggaran.

"Dari sudut pandang seorang kreator, ketika mereka mengunggah hasil kerja kerasnya ke platform kami, mereka punya ekspektasi tertentu," ujar Mohan dalam wawancara dengan Bloomberg.

"Salah satu harapannya yaitu bahwa persyaratan layanan dipatuhi. (Persyaratan) Itu tidak mengizinkan pengunduhan transkrip atau bit video, dan itu jelas merupakan pelanggaran kebijakan layanan kami. Itu adalah aturan konten di platform kami," jelas bos YouTube itu.

Adapun Sora diperkenalkan pertama kali ke publik pada pertengahan Februari lalu. AI generatif ini bisa membantu pengguna membuat video sampai satu menit lewat perintah teks.

Selain itu, OpenAI mengeklaim Sora dapat menciptakan video yang kompleks dengan sejumlah karakter, jenis gerakan tertentu, gaya tertentu (animasi, video photorealistic, black and white, dll), serta detail subjek dan latar belakang yang akurat.

Sora juga memahami bahasa dengan baik, sehingga bisa menafsirkan objek dengan akurat dan menghasilkan karakter yang terasa hidup.

Baca juga: OpenAI Mau AI Sora Dipakai Bikin Film Hollywood, tapi Langsung Ditentang

Terlepas dari kecanggihannya itu, OpenAI tak mengumbar dengan rinci dari mana data yang dipakai untuk melatih Sora. CTO OpenAI, Mira Murati ketika disinggung hal ini malah memberikan jawaban yang bertele-tele.

"Saya tidak akan menjelaskan secara rinci data apa yang dipakai, tetapi data itu tersedia untuk umum atau data berlisensi," kata Murati kepada The Wall Street Journal.

Murati bahkan menyatakan dirinya tidak yakin apakah Sora dilatih dari sumber seperti YouTube, Facebook atau Instagram. Satu-satunya yang dikonfirmasi yaitu Sora memakai konten dari Shutterstock yang bermitra dengan OpenAI.

Bisa bikin video yang tampak nyata

Tampilan video yang dibuat oleh model AI terbaru OpenAI, Sora.OpenAI Tampilan video yang dibuat oleh model AI terbaru OpenAI, Sora.

Sedikit membahas Sora. AI Sora tidak hanya mengerti apa yang diminta pengguna, tetapi juga mengetahui bagaimana objek atau subjek dalam instruksi pengguna hadir dalam kehidupan nyata.

Kegunaan lainnya, Sora dapat memperpanjang durasi klip video dengan mudah berkat AI. Adapun contoh video AI Sora bisa dilihat di posting media sosial X (dahulu Twitter) di bawah ini.

Hasilnya bisa dibilang cukup baik. Sora bisa menciptakan video yang terlihat nyata dan terasa hidup, dilengkapi dengan detail lainnya seperti mobil yang melewati jalan serta berbagai orang yang sedang melalui kota Tokyo.

Namun, jika diperhatikan lebih saksama, pengguna bisa melihat kejanggalan video AI tersebut. Contohnya pada detik 0:03 yang mana seorang pejalan kaki tampak menembus pagar, dan pada detik 0:13 ketika seseorang jatuh dan menghilang dari video.

Baca juga: OpenAI Bikin Alat Penjiplak Suara, Cuma Butuh Contoh 15 Detik

Hal ini sejalan dengan pernyataan OpenAI seputar kelemahan Sora. Menurutnya, model AI ini kemungkinkan kesulitan untuk menyimulasikan hukum fisika dari adegan kompleks secara akurat. Sora juga mungkin tidak memahami hubungan sebab dan akibat.

Sora disebut kadang tidak dapat membedakan antara kiri dan kanan, dan mungkin kesulitan dengan deskripsi yang mendetail terkait adegan yang terjadi seiring waktu, contohnya mengikuti lintasan kamera bak video Tokyo di atas.

"Misalnya, seseorang mungkin menggigit kue, tetapi setelah itu, kue tersebut mungkin tidak memiliki bekas gigitan," tulis perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman itu lewat blog resminya.

Terlepas dari kelemahan itu, video AI yang dihasilkan oleh Sora terbilang sulit dibedakan dengan video nyata. Pengguna bisa melihat puluhan contoh video AI bikinan Sora lainnya lewat tautan berikut ini.

Sejauh ini, Sora baru tersedia secara terbatas untuk sejumlah kalangan profesional, seperti red teamer alias profesional dalam bidang keamanan siber untuk menilai area kritis dari Sora untuk mengetahui bahaya atau risikonya.

OpenAI juga memberikan akses untuk sejumlah seniman visual, desainer, dan pembuat film untuk mendapatkan umpan balik tentang cara mengembangkan model AI itu, agar lebih bermanfaat lagi untuk para profesional kreatif.

Nantinya, perusahaan di balik ChatGPT ini akan melibatkan para pembuat kebijakan, pendidik, dan seniman di seluruh dunia untuk memahami kekhawatiran mereka dan mengidentifikasi kasus penggunaan positif teknologi baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com