Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Kompas.com - 18/04/2024, 18:01 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform microblogging X Twitter akan memiliki aturan baru yang mewajibkan pengguna membayar untuk mem-posting (mengunggah konten) atau "ngetwit". Kabar ini diumumkan langsung oleh pemilik X Twitter Elon Musk lewat akun resminya dengan handle @elonmusk.

“Sayangnya, memberlakukan biaya kecil kepada pengguna baru untuk menulis (di X Twitter) adalah satu-satunya solusi untuk memberantas serangan bot yang tidak ada henti-hentinya,” ungkap Musk.

Salah satu masalah yang dihadapi X Twitter sejak dibeli oleh Elon Musk kerap berhubungan dengan akun bot dan spam yang beredar di dalam platform. Kebijakan ini sudah diuji coba pada Oktober 2023 lalu.

Saat itu, X Twitter mengumumkan bahwa perusahaan menarik biaya langganan sebesar 1 dollar AS atau setara dengan Rp 15.000 per tahun.

Tarif ini akan dikenai kepada pengguna baru jika ingin mengakses fitur-fitur dasar di X Twitter. Mulai dari “ngetwit”, membalas unggahan, memberi likes, hingga menandai posting (bookmark). 

Baca juga: Fitur Passkey X Twitter Rilis Global, Pengguna di iPad dan iPhone Bisa Login Tanpa Password

Fitur langganan yang diberi nama “Not-A-Bot” itu baru diuji coba untuk di wilayah Selandia Baru dan Filipina saja.

Namun, selama uji coba berlangsung sampai sekarang, X Twitter belum pernah mengumbar apakah upaya tersebut berhasil memberantas akun-akun bot yang berseliweran di aplikasi atau tidak.

Musk juga tidak mengungkapkan biaya “resmi” yang bakal dibebankan ke pengguna baru. Jadi, belum dapat dipastikan apakah biaya kecil yang disebut tadi punya nominal yang sama dengan fitur uji coba pada Oktober kemarin atau tidak.

Elon Musk hanya menegaskan bahwa pengguna baru yang berusaha menghindari biaya langganan tidak akan mendapat akses tulis di X Twitter selama tiga bulan. Lagi-lagi, belum diketahui apakah hanya akses tulis saja yang dibatasi, atau seluruh fitur dasarnya juga termasuk. 

Dirangkum KompasTekno dari Ars Technica, Kamis (18/4/2024), pengguna yang membuat akun baru di X Twitter saat ini masih belum kena biaya langganan apapun. Namun, pengguna X Twitter lain ada juga yang melaporkan bahwa X Twitter sudah mulai memperluas jangkauan kebijakan barunya ini.

“Perubahan telah terdeteksi di aplikasi teks web X Twitter. Sepertinya teks ini sudah ada di aplikasi, tetapi mereka (X Twitter) baru-baru ini mengubahnya. Tidak yakin apakah itu indikasi peluncuran (fitur baru) atau tidak,” ungkap pengguna dengan handles @x_alerts_.

Gagal berantas akun bot?

Orang terkaya di dunia versi Forbes per November 2023.SHUTTERSTOCK/FREDERIC LEGRAND - COMEO Orang terkaya di dunia versi Forbes per November 2023.

Saat pertama kali memperkenalkan program “Not-A-Bot”, Musk mengklaim bahwa biaya yang dibebankan akan membuat akun bot 1.000x lebih sulit memanipulasi sistem.

Situs resmi X Twitter Help juga menyebut hal yang senada. Upaya ini disebut-sebut sejalan dengan misi X Twitter untuk mengurangi spam dan aktivitas bot.

“Tes yang dikembangkan (program Not-A-Bot) meningkatkan upaya signifikan kami dalam mengurangi spam, manipulasi platform kami, dan aktivitas bot,” tulis X Twitter di halaman X Twitter Help.

Musk juga sempat memberitahu bahwa X Twitter berhasil menyingkirkan 90 persen akun palsu yang beredar. Angka tersebut diklaim mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Pembasmian akun bot juga dilaporkan berdampak pada jumlah followers (pengikut) para pengguna.

Namun, tidak berselang lama, upaya yang sudah dilakukan tampaknya tidak membuahkan hasil yang sesuai ekspetaksi. Musk mengatakan pihaknya masih berjuang memberantas akun-akun bot yang masih lolos sistem verifikasi X Twitter.

Sejumlah ahli pun mengaku penyelesaian masalah bot di X Twitter nyaris tidak mungkin dilakukan dan justru akun-akun spam bakal semakin tumbuh.

Baca juga: Meta, Microsoft, dan X/Twitter Ramai-ramai Tuntut Apple, Ini Penyebabnya

Ditambah, banyak akun bot yang sudah mulai menggunakan teknologi generatif AI (artificial intelligence) untuk mengelabui sistem.

Di sisi lain, beberapa pihak ada yang berspekulasi penarikan biaya langganan tadi hanya akal-akalan Musk untuk meningkatkan profit perusahaan saja, dan membantu dirinya keluar dari utang.

Sedikit kilas balik, pada November 2022, Musk membeli Twitter dengan harga yang terbilang tinggi, yakni 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 668 triliun). Pembelian X Twitter sampai membuat Musk rela menjual saham Teslanya sebesar 7,92 juta lembar saham (Rp 101,7 triliun).

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh X Twitter lewat akun resmi Help Center.

Tes yang dikembangkan dilakukan untuk meningkatkan upaya yang sudah berhasil dilakukan dalam mengurangi spam, memanipulasi platform, dan aktivitas bot, sembari menyembangkan aksesibilitas platform dengan biaya kecil.

“Ini bukan ditujukan untuk mendorong profit,” tegas akun Help Center X Twitter (@Support)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com