Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Kompas.com - 24/04/2024, 14:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber 972Mag

Israel dan AI Lavender

Menurut penyelidikan dua publikasi yang berbasis di Israel, +972 Magazine dan Local Call, militer Israel telah menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu memilih target pengeboman di Gaza.

Sistem yang dinamai "Lavender" disebut dikembangkan setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023. Publikasi +972 Magazine dan Local Call mewawancarai beberapa permira intelijen Israel anonim untuk mengetahui lebih lanjut soal Lavender.

Untuk membangun sistem Lavender, informasi mengenai anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina dimasukkan dalam dataset.

Baca juga: Dituduh Sembunyikan Konten Pro-Palestina, Ini Respons Instagram

Namun, menurut salah satu sumber yang bekerja dengan tim ilmu data yang melatih Lavender, militer Israel menggunakan istilah "operatif Hamas" secara longgar. Alhasil, warga sipil bisa masuk daftar ini, misalnya, orang-orang yang merupakan pekerja pertahanan sipil.

Lavender dilatih untuk mengidentifikasi beberapa ciri yang terkait dengan operasi Hamas, termasuk berada di grup WhatsApp dengan seorang yang teridentifikasi sebagai anggota Hamas, berganti ponsel setiap beberapa bulan, atau sering berpindah alamat.

Data tersebut digunakan untuk profiling (pencatatan dan pemetaan). Kemudian digunakan untuk menentukan peringkat warga Palestina lainnya di Gaza pada skala 1–100 berdasarkan seberapa mirip mereka dengan ciri-ciri agen Hamas yang diketahui dalam kumpulan data awal.

Orang-orang yang mencapai ambang batas tertentu kemudian ditandai sebagai target serangan. Seorang sumber menjelaskan, ketika ambang batas peringkat Lavender diturunkan, maka akan lebih banyak orang yang menjadi target serangan.

“Pada puncaknya, sistem Lavender menghasilkan 37.000 orang yang berpotensi menjadi sasaran manusia,” kata sumber, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman 972mag.

“Tetapi jumlahnya selalu berubah, karena hal ini bergantung pada di mana Anda menentukan standar operasi Hamas. Ada kalanya agen Hamas didefinisikan secara lebih luas, kemudian mesin tersebut mulai menambahkan orang-orang dari kalangan personel pertahanan sipil, petugas polisi, dll," lanjut sumber tersebut.

Sistem tersebut memiliki tingkat akurasi 90 persen, kata sumber tersebut. Artinya, sekitar 10 persen orang yang diidentifikasi sebagai agen Hamas sama sekali bukan anggota sayap militer Hamas.

Beberapa orang yang ditandai oleh Lavender sebagai target serangan kebetulan mempunyai nama atau nama panggilan yang mirip dengan nama anggota Hamas. Orang lain yang ditandai Levender adalah kerabat anggota Hamas atau orang-orang yang menggunakan ponsel yang dulunya milik anggota Hamas.

Petugas intelijen Israel dilaporkan diberi keleluasaan luas ketika menyangkut korban sipil, kata sumber kepada +972.

Selama beberapa minggu pertama perang, petugas diizinkan membunuh hingga 15 atau 20 warga sipil untuk setiap operasi Hamas tingkat rendah yang menjadi sasaran Lavender. Namun, untuk target seperti pejabat senior Hamas, militer Israel disebut mengizinkan “ratusan” korban sipil, klaim laporan tersebut.

Militer Israel membantah adanya daftar pembunuhan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada +972 dan Local Call.

Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan kepada CNN bahwa AI tidak digunakan untuk mengidentifikasi tersangka teroris tetapi tidak membantah keberadaan sistem Lavender.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Software
Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Internet
Daftar Fitur AI Baru yang Akan Hadir di Android

Daftar Fitur AI Baru yang Akan Hadir di Android

Gadget
Macam-macam Malware di HP Android yang Perlu Diwaspadai

Macam-macam Malware di HP Android yang Perlu Diwaspadai

Internet
8 Cara Mengatasi Keyboard Laptop Tidak Berfungsi dengan Mudah dan Praktis

8 Cara Mengatasi Keyboard Laptop Tidak Berfungsi dengan Mudah dan Praktis

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com