Cerita ini dimulai ketika Igor Baksht memutuskan untuk menghadiahkan konsol terbaru Sony, PlayStation 4, kepada keponakannya sebagai hadiah Natal.
Akhirnya, ia membeli perangkat tersebut di salah satu gerai Walmart di daerah Stapleton pada Sabtu, (19/12/2014).
Baksht mengisahkan, pramuniaga yang melayaninya mengambil PlayStation 4 dari lemari yang terkunci. Si pramuniaga berujar, produk tersebut dikembalikan oleh pembeli sebelumnya. Tidak dijelaskan, mengapa pembeli ini mengembalikan perangkat tersebut.
Nah, di sinilah letak kesalahan dari Baksht. Seharusnya, sebelum meninggalkan toko, ia mengecek terlebih dahulu produk yang dibelinya. Alih-alih, Baksht langsung pergi meninggalkan toko.
Betapa kagetnya Baksht saat ia mengecek kotak PlayStation 4, sesaat sebelum dibungkus. Bukannya konsol PlayStation 4 yang ditemukan, Baksht malah menemukan dua batu yang dibungkus rapi dalam plastik.
Setelah menyadari hal tersebut, Baksht langsung kembali ke Walmart. Akan tetapi, toko itu sudah tutup karena jam operasinya sudah selesai.
Baksht pun memutuskan untuk pergi ke Walmart 24 jam dan ia dikatakan untuk kembali ke Walmart pertama, tempatnya membeli konsol tersebut.
Keesokan harinya, Baksht langsung menuju Walmart untuk mengadukan masalah tersebut. Namun, aduan tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak Walmart. Alasannya, Baskht dianggap tidak memiliki bukti yang cukup kuat.
Tidak habis akal, Baksht menelepon ke kantor korporat Walmart. Usahanya pun membuahkan hasil. Pada tanggal 24 Desember 2014, ia ditelepon untuk datang ke Walmart dan menerima pengembalian uang.
Moral dari cerita ini, setelah membeli produk di sebuah toko, jangan lupa untuk melakukan pengecekan secara terperinci. Jangan sampai, produk yang didapatkan berbeda dari yang dibeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.