Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantai Produksi iPhone di China Enggan Pindah ke AS

Kompas.com - 30/12/2016, 15:20 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Digitimes

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengimbau Apple untuk memindahkan fasilitas produksi iPhone dari China ke Negara Adikuasa. CEO Apple Tim Cook agaknya masih menjajaki kemungkinan tersebut, tetapi rantai produksi iPhone sendiri mengindikasikan penolakan.

November lalu, sumber dalam menyebut Apple telah membujuk dua rekanan manufaktur utama iPhone di China untuk pindah ke AS. Keduanya adalah Foxconn dan Pegatron.

Kala itu Foxconn disebut masih mempertimbangkan, sementara Pegatron menolak mentah-mentah. Alasan Pegatron tak lain adalah biaya yang akan lebih mahal di AS.

Baca: Trump Janjikan Insentif kalau Apple Bikin Pabrik di AS

Penolakan yang sama pun diumbar penyuplai komponen Apple lainnya, semisal Lens Technology di China. Lens Technology memproduksi material kaca pada tubuh iPhone, sebagaimana dilaporkan DigiTimes dan dihimpun KompasTekno, Jumat (30/12/2016).

Menurut Lens Technology, biaya pekerja di AS jauh lebih mahal, meski biaya listrik dan lahan di sana lebih murah. Selain itu, militansi pekerja di China lebih bisa diandalkan dengan jadwal kerja yang fleksibel.

Terakhir, penyuplai komponen iPhone yang berdomisili di Shenzhen, China Selatan, juga angkat bicara. Menurut dia, rantai produksi di China sudah sangat komplit, mulai dari penyuplai panel pelindung, modul lensa, panel sentuhan, PCB, baterai, hingga perakit.

Rantai produksi tersebut bisa merespons dan beradaptasi satu sama lain secara cepat. Misalnya saja, jika penyuplai A memesan komponen pencetak metal B di China, waktu yang dibutuhkan cuma 10 hari.

Beda halnya di AS yang bisa memakan waktu hingga sebulan. Setidaknya begitu menurut sang penyuplai asal Shenzhen yang enggan jika identitas spesifiknya disebutkan.

Wacana sejak dulu

Negara Tirai Bambu selama ini memang dikenal sebagai pusat penyuplai dan perakitan perangkat elektronik termurah di dunia. Apple pun secara konsisten memproduksi lini iPhone di sana.

Sementara itu, wacana pemindahan fasilitas produksi iPhone dari China ke AS sebenarnya sudah ada sejak 2011 lalu. Kala itu, Presiden AS non-aktif Barrack Obama tak mengharuskan, namun menanyakan apakah ada kemungkinan produksi iPhone dilakukan di AS.

CEO Apple kala itu, Steve Jobs, secara tegas mengatakan kemungkinan itu tak ada. Jobs menjelaskan bahwa biaya produksi akan membengkak secara signifikan dan harga ritel iPhone tak bakal disanggupi target pasarnya.

Kini, dengan indikasi penolakan dari rantai produksi iPhone di China, apakah masih mungkin mewujudkan imbauan Donald Trump?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Gadget
Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Internet
Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

e-Business
HMD Vibe Meluncur, HP Android Pertama Bikinan Pemilik Nokia

HMD Vibe Meluncur, HP Android Pertama Bikinan Pemilik Nokia

Gadget
CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

e-Business
HP Legendaris Nokia 3210 Bakal Dirilis Ulang Setelah 25 Tahun

HP Legendaris Nokia 3210 Bakal Dirilis Ulang Setelah 25 Tahun

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com