Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Berusaha Jegal Penjualan iPhone

Kompas.com - 08/07/2017, 08:26 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Perseteruan hukum antara Qualcomm dengan Apple tak kunjung usai. Perusahaan yang besar di bidang pembuat chipset smartphone itu masih saja berusaha melawan balik gugatan yang dilayangkan Apple terhadapnya.

Kali ini, perlawanan Qualcomm dilakukan dengan cara meminta pemerintah Amerika Serikat untuk memblokir atau menjegal penjualan iPhone terbaru. Selain itu, mereka juga menginginkan agar penjualan iPhone yang ada saat ini dihentikan.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Sabtu (8/7/2017), Qualcomm menuding Apple melanggar enam paten miliknya terkait cara memperpanjang daya tahan baterai smartphone.

Saat ini, Qualcomm dikabarkan sedang mengajukan surat keberatan melalui US International Trade Commission dan US District Court untuk Southern District of California.

“Penemuan Qualcomm ada di dalam setiap iPhone dan telah masuk ke kategori yang melebihi standar seluler. Apple terus saja memakai teknologi Qualcomm tapi menolak membayar lisensi,” ucap General Counsel untuk Qualcomm Don Rosenberg.

Masalah paten ini bisa dikatakan sebagai eskalasi dari ketegangan hubungan kedua perusahaan. Sebelum, Qualcomm dan Apple juga telah bertikai mengenai hal lain.

Pertikaian yang terdahulu berkisar pada dugaan monopoli Qualcomm dan kelebihan tagihan yang dibebankan pada Apple.

Federal Trade Commission sempat mengajukan gugatan pada Qualcomm terkait masalah praktek monopoli dalam penjualan modem smartphone. Di saat bersamaan, Apple juga mengajukan gugatan serupa.

Apple merasa Qualcomm meminta bayaran yang berlebihan dalam hal pemakaian paten tertentu. Selain itu raksasa teknologi tersebut juga menuding Qualcomm menyelewengkan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menerapkan syarat pakai yang tidak adil.

Baca: Tudingan Monopoli yang Dihadapi Qualcomm

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com