Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Usaha Online, Berawal dari Kayu Sisa Jadi Omzet Puluhan Juta

Kompas.com - 22/12/2017, 15:14 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Tidak semua celaka selalu menjadi duka. Hal ini dibuktikan dari kisah Ivan Yahya Adhi Teja, seorang enterpreneur muda yang mengembangkan bisnis kerajinan kayu dengan memasarkannya di marketplace Tokopedia.

Kisahnya berawal ketika Ivan pernah mendapati bahan baku kayu yang sudah berjamur karena terkena air hujan. Terlihat bercak-bercak biru tua di kayu yang akan digunakannya untuk workshop.

Siapa sangka, karena kayu yang cacat tersebut justru datang ide baru untuk desain produk yang justru mendatangkan peminat.

Ivan memang sudah lama berkecimpung di bisnis kerajinan kayu. Setelah menyelesaikan studinya di jurusan desain produk di Australia dan kembali ke Indonesia ia mulai memikirkan material dan ide bisnis desain bersama teman-temannya.

Ia berkesempatan mengunjungi Jawa Tengah dan menemui sisa-sisa batang kayu berkualitas tinggi tergeletak menjadi limbah yang jika diolah akan bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Ide inilah yang kemudian menjadi cikal bakal IZEMU, sebuah brand yang digagas Ivan dan teman-teman untuk produk kerajinan kayu produksinya.

Baca juga : Pemain Tahu Bulat Kini Bisa Jualan di Tokopedia

IZEMU kemudian menggandeng para pengrajin kayu dari jawa Tengah seperti di Kuningan, Solo, dan Jepara.

"Saat ini, banyak pabrik kerajinan kayu lokal yang tutup karena kalah bersaing dengan produk luar negeri. Pengrajin di daerah pun akhirnya kehilangan mata pencaharian. IZEMU berangkat dari tantangan tersebut. Kami ingin produk kerajinan kayu lokal bisa lebih punya daya saing.
Kesejahteraan pengrajin lokal pun nantinya akan ikut terangkat," jelas Ivan.

Pemuda kelahiran 1987 ini menjelaskan strategi pemasaran dengan mensinergikan pemasaran offline dan online.

Awalnya, IZEMU dipasarkan dengan mengikuti berbagai bazaar atau pameran sebelum di perluas melalui Tokopedia dengan omzet puluhan juta perbulan.

"Pembeli harus tahu kalau brand dan produk kami memang benar ada dan memilki kualitas yang mumpuni lewat jalur offline, bazaar maupun pameran. Di sisi lain, pemasaran online, misal lewat marketplace seperti Tokopedia, menurut saya juga harus dilakukan untuk memperluas pasar dan memberikan kemudahan yang lebih kepada pembeli," jelasnya seperti dirangkum KompasTekno dari keterangan pers Tokopedia pada Kamis (21/12/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com