Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Tepis Tudingan Jadi Alat Politik, Video Kucing Jadi Bukti

Kompas.com - 19/08/2021, 13:18 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook kerap disangkutpautkan dengan isu politik, terutama di Amerika Serikat. Sebagian pihak menuding rakasasa jejaring sosial itu dikuasai oleh konspirator politik dan tokoh sayap kanan kontroversial Negeri Paman Sam.

Tudingan itu lantas dijawab Facebook dengan data yang dipublikaskan Facebook lewat blog resmi. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa konten-konten berbau politik lebih sedikit diakses pengguna, dibanding video kucing peliharaan misalnya.

Untuk pertama kalinya, Facebook memaparkan data apa saja konten yang dikonsumsi pengguna Facebook di AS dalam tiga bulan terakhir, terhitung mulai 1 April hingga 30 Juni 2021.

Baca juga: Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Indonesia, Apa Dampaknya bagi Pengguna?

Data tersebut mencakup domain, tautan, laman, dan unggahan yang melintas di News Feed Facebook. Laporan ini mulai sekarang rencananya akan dipublikasikan setiap kuartal.

Secara keseluruhan, konten bernuansa politik tidak begitu banyak dikonsumsi ketimbang konten lain, seperti konten keluarga atau video hewan peliharaan seperti kucing.

Misalnya dalam daftar 10 besar tautan (link) yang banyak diakses penggunanya di AS, hanya ada satu tautan yang berafiliasi dengan politik, yakni Epoch Times, laman yang dikenal sebagai corong konspirasi pendukung mantan Presiden AS, Donald Trump.

Epoch Times diakses 44,2 juta kali oleh pengguna Facebook selama periode kuartal II-2021, tidak sebanyak video Tumblr yang menampilkan dua ekor kucing yang berjalan beriringan sambil menautkan ekor mereka di tengah jalan bersalju.

Video kucing menggemaskan yang dibagikan lewat Facebook itu ditonton 49,1 juta kali oleh pengguna Facebook di AS, lebih tinggi dibandingkan Epoch Times.

Daftar 10 tautan teratas yang paling banyak diakses pengguna Facebook di AS dalam laporan transparansi Facebook.Facebook Daftar 10 tautan teratas yang paling banyak diakses pengguna Facebook di AS dalam laporan transparansi Facebook.

Sementara tautan yang paling banyak diakses dalam periode itu adalah website alumni tim olahraga Green Bay Packers. Demikian halnya dengan kategori domain yang paling banyak diakses, tidak satupun dari 10 daftar teratas yang berafiliasi dengan politik.

Baca juga: Karyawan Google Dilarang Bahas Politik di Kantor

Adapun domain yang banyak diakses berasal dari platform media sosial seperti Twitter, TikTok, dan YouTube, atau domain organisasi seperti UNICEF dan Go Fund Me.

Di daftar Halaman Facebook (Pages) yang paling banyak dikunjungi pun tidak ditemukan Halaman yang berafiliasi dengan politik.

Halaman Facebook yang paling banyak diakses di AS adalah Halaman UNICEF, Kitchen Fun WIth My 3 Sons, Sassy Media, The Dodo, dan LADbible.

Daftar 10 Halaman Facebook teratas dalam laporan transparansi Facebook.Facebook Daftar 10 Halaman Facebook teratas dalam laporan transparansi Facebook.

Facebook mengklaim, konten yang beredar di News Feeds, umumnya atau sebesar 87 persen tidak disertai tautan.

Hanya 12,6 persen unggahan di News Feed yang menyertakan tautan. Facebook juga menjabarkan bahwa konten yang muncul di News Feed berasal dari kiriman yang diunggah oleh teman, grup, dan Halaman yang diikuti pengguna.

"Hanya 9,5 persen dari total konten di News Feed di AS selama kuartal II-2021 yang berasal dari konten yang tidak dibagikan oleh teman, grup, dan Halaman yang diikuti oleh pengguna," jelas Facebook.

Halaman:


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com