Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bapak" Xiaomi India Manu Kumar Jain Mengundurkan Diri

Kompas.com - 31/01/2023, 07:39 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Twitter

KOMPAS.com - Mantan CEO Xiaomi India yang kemudian menjabat sebagai Vice President Xiaomi Global, Manu Kumar Jain resmi mengundurkan diri dari Xiaomi Group. Kabar ini ia sampaikan melalui akun Twitter resminya dengan handle @manukumarjain. 

"Setelah 9 tahun, saya akhirnya resmi akan meninggalkan Xiaomi Group. Saya yakin ini waktu yang tepat, karena saya tahu betul Xiaomi sudah memiliki banyak tim yang memiliki kemampuan leadership mumpuni," ujar Manu, dikutip KompasTekno dari Twitter, Selasa (31/1/2023).

Manu tidak menyebutkan ke mana ia akan melanjutkan karirnya, usai bekerja selama nyaris satu dekade di Xiaomi. Ia juga tidak mengumumkan siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkannya.

Baca juga: Xiaomi India Jual Ponsel Keliling Pakai Mobil Boks

Namun terkait karier selanjutnya, Manu memberikan sedikit bocoran sembari mengatakan untuk sementara waktu ia bakal rehat sejenak dari dunia pekerjaan. 

"Dalam beberapa bulan ke depan, saya akan beristirahat terlebih dahulu, sebelum saya kembali membangun sesuatu yang baru yang penuh tantangan, mungkin di industri yang baru pula," imbuh Manu.

"Bapak" Xiaomi India

Jabatan terakhir Manu di Xiaomi Group adalah Global Vice President Xiaomi. Ia berkantor di Dubai, Uni Emirat Arab sejak Juli 2021 lalu untuk membantu pengembangan bisnis Xiaomi secara global. 

Sebelumnya, Manu merupakan sosok yang dikenal berperan penting dalam pengembangan Xiaomi di India.

Sebab selama kurang lebih tujuh tahun, ia menjabat sebagai Country Manager alias "Bapak" Xiaomi India sejak 2014-2021 lalu. 

Manu Kumar Jain di depan peritel ponsel Xiaomi di India.Facebook/Manu Kumar Jain Manu Kumar Jain di depan peritel ponsel Xiaomi di India.

Di tangan Manu, penetrasi Xiaomi di pasar ponsel India bisa dibilang cukup sukses. Sosok Manu juga sangat dikenal oleh jurnalis dan Mi Fans global, karena tweet-tweetnya tentang produk Xiaomi.

Baca juga: Bos Xiaomi India Ditunjuk Jadi Vice President

Salah satu pencapaian yang berhasil diraih, apabila mengacu pada postingan Twitter Manu di atas, adalah Xiaomi berhasil menjadi merek ponsel nomor satu di India hanya dalam waktu tiga tahun. 

Manu mengeklaim hal ini ia raih tanpa menghabiskan uang banyak untuk kegiatan promosi. 

Beberapa pencapaian lainnya mencakup kesuksesan Xiaomi mendatangkan investasi dari perusahaan konglomerat India Tata Group, hingga strategi membuat produk Xiaomi untuk India sepenuhnya di dalam negeri alias "Made in India".

Selain itu, Manu juga mengatakan bahwa Xiaomi berhasil menciptakan sekitar 50.000 lapangan pekerjaan untuk mensejaterahkan warga India.

Bisnis Xiaomi di India

Bisnis Xiaomi di India sendiri sempat tersandung kasus dengan pemerintah setempat. Badan pemberantasan kejahatan keuangan federal India pada Agustus 2022 lalu mengatakan Xiaomi telah melanggar Undang-Undang valuta asing di India.

Alhasil, pemerintah India membekukan aset Xiaomi senilai 682 juta dollar AS atau setara Rp 10,4 triliun (kurs Rp 15.200) dibekukan.

Baca juga: India Mulai Batasi Peredaran HP Murah Buatan Xiaomi, Realme, dkk

Selain itu, pemerintah India juga mulai membatasi peredaran ponsel murah asal China yang dijual di negaranya.

Yang dimaksud ponsel murah yaitu perangkat yang dijual dengan harga di bawah 12.000 rupe (Rp 2,2 juta), termasuk ponsel-ponsel buatan Xiaomi.

Upaya ini ditempuh India guna menekan produsen China dari pasar ponsel low-end di negaranya.

Di sisi lain, langkah ini juga dijalankan untuk mendorong perkembangan industri smartphone lokal. Sebab, otoritas setempat khawatir merek seperti Realme, Xiaomi, Transsion dan lainnya akan menekan bisnis pabrikan ponsel India seperti Lava dan MicroMax.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com