Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Luncurkan AI Copilot untuk Word, Excel, dan PowerPoint

Kompas.com - 17/03/2023, 12:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Microsoft mengumumkan produk teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) baru bernama “Copilot”. 

AI baru Microsoft ini akan terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365, seperti Word, Excel, Powerpoint, Outlook, Teams, dan sebagainya.

“Hari ini kami membawa teknologi yang ditenagai AI terbaru untuk melakukan pekerjaan. Perkenalkan, Microsoft 365 Copilot yang akan menjadi asisten Anda selama bekerja,” tulis Corporate Vice President, Modern Work and Business Applications Microsoft, Jared Spataro dalam blog resminya.

Spataro menjelaskan bahwa Copilot yang ditenagai oleh GPT-4 bikinan OpenAI telah terintegrasi ke dalam aplikasi Microsoft 365 dan Microsoft Graph. Artinya, saat mengakses Word, Powerpoint, Excel, dan sebagainya, pengguna bisa langsung memanfaatkan Copilot dalam mengerjakan tugas.

Baca juga: Office 365 Ganti Nama Jadi Microsoft 365

“(Copilot) bekerja beriringan denganmu, terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365 yang Anda pakai setiap hari, Word, Excel, PowerPoint, Outlook, Teams, dan lainnya, untuk memudahkan kreativitas, meningkatkan produktivitas dan skill baru,” lanjut Spataro.

Microsoft mengunggah sebuah video demo dari penggunaan fitur Copilot di aplikasi Microsoft 365. Jadi, saat membuka Word, pengguna dapat memanfaatkan fitur Copilot yang muncul di sidebar sebagai chatbot. Lalu, meminta Copilot untuk membuat dokumen baru berbasis teks menyesuaikan kebutuhan.

Ilustrasi dari Microsoft 365 Copilot yang digunakan di WordMicrosoft Ilustrasi dari Microsoft 365 Copilot yang digunakan di Word

Sementara itu, di PowerPoint, Copilot dapat dimintai untuk membuat presentasi dari dokumen berbasis teks. Sistem bakal memvisualisasikan file dokumen dari Word menjadi sebuah presentasi. Teks yang dihasilkan AI ini sifatnya adaptif, jadi bisa diubah atau diganti oleh pengguna.

Adapun di Excel, pengguna bakal dipermudah untuk melakukan analisis data hingga membuat grafik. Produk bertenaga AI itu bisa diperintah untuk menentukan data mana yang menunjukkan keuntungan paling tinggi, melakukan analisis bisnis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), hingga membuat grafik, tabel dan sebagainya.

Baca juga: Microsoft Ingin Tambahkan OpenAI ke Aplikasi Office Agar Semakin Pintar

Contoh lainnya, Copilot bisa membalas pesan e-mail di Outlook yang berisi rangkuman atau update dari pertemuan sebelumnya. Jika pengguna terlambat hadir ke rapat daring (online) di Microsoft Teams, Copilot akan menawarkan ringkasan rapat agar pengguna bisa tetap mengikuti diskusi yang sedang berlangsung.

Ringkasan tersebut dapat berupa transkrip pembicaraan selama rapat atau poin-poin penting selama diskusi. Hasil ringkasan bakal muncul di sisi kanan Teams sehingga mempermudah pengguna membaca atau mengakses ringkasan tersebut.

Copilot di Teams juga dapat diperintah untuk menampilkan informasi terkait jadwal rapat yang akan datang, mempersiapkan setiap orang dengan informasi terkini dari proyek yang dikembangkan, mengoordinasikan perubahan perekrutan terbaru, hingga pemberitahuan tentang karyawan yang baru saja selesai cuti.

Gambaran cari cara kerja Microsoft 365 CopilotMicrosoft Gambaran cari cara kerja Microsoft 365 Copilot

Cara kerja teknologi ini adalah Copilot menggunakan sistem grounding untuk meningkatkan kualitas dari perintah yang diberikan. Misal, jika pengguna memerintah Copilot di Word untuk membuat teks dari data sebelumnya, Copilot akan mengirim perintah ke Microsoft Graph untuk mengakses data yang diminta.

Perintah akan dimodifikasi dan dikirim ke model bahasa besar (Large Language Mode) besutan OpenAI, GPT-4. Respons jawaban akan dikirim ke Microsoft Graph untuk diperiksa landasan, keamanan, dan kepatuhannya, lalu sistem baru melaksanakan perintah tersebut di Microsoft 365.

Bicara soal keamanan, Microsoft menjelaskan bahwa Copilot yang terintegrasi ke dalam Microsoft 365 akan secara otomatis menerapkan kebijakan keamanan dan privasi data, seperti autentikasi dua faktor, perlindungan privasi, penyesuaian aturan, dan sebagainya. Microsoft mengklaim bahwa Copilot merupakan layanan yang aman.

Baca juga: Microsoft Office Pensiun, Bagaimana Nasib Ms Word, Excel, dan PowerPoint?

“Model keamanan data kami telah teruji waktu dan memastikan bahwa tidak akan ada data yang bocor di anggota grup. Untuk perlindungan individu, pengguna hanya dapat mengakses data menggunakan teknologi yang sama, yang telah digunakan perusahaan selama bertahun-tahun untuk mengamankan data pengguna,” tegas Spataro.

Selain terintegrasi dengan Microsoft 365, Microsoft juga meluncurkan fitur Business Chat. Fitur ini berfungsi untuk menyatukan dokumen, presentasi, catatan kecil, kontak, hingga email dalam satu tampilan antarmuka di Microsoft Teams.

Kendati begitu, Spataro menambahkan bahwa tidak selamanya Copilot akan memberi atau menjalankan perintah dengan benar. Dalam beberapa kesempatan, Copilot mungkin akan melakukan kesalahan.

“Terkadang Copilot bisa saja benar, tetapi di lain waktu juga bisa salah. Walau belum sempurna, tetapi bisa tetap diandalkan,” pungkas Spataro.

Fitur ini masih dalam proses uji coba dan tengah digulirkan ke sejumlah pengguna berskala kecil. Uji coba dilakukan untuk meminta saran dan masukan dari pengguna, guna meningkatkan fitur-fitur di Copilot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com