Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisir Akun Palsu, LinkedIn Luncurkan Tiga Metode Verifikasi Baru

Kompas.com - 13/04/2023, 17:05 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber LinkedIn

KOMPAS.com - Platform jaringan profesional LinkedIn meluncurkan tiga metode baru untuk memverifikasi identitas sebuah akun. Metode baru ini berguna untuk meningkatkan kepercayaan dan keaslian suatu akun, serta mendeteksi akun palsu yang beredar.

Vice President of Product Management LinkedIn, Oscar Rodriguez mengungkapkan fitur tersebut sudah mulai digulirkan ke seluruh pengguna secara umum dan dapat diakses secara gratis.

“Per hari ini, kami menggulirkan tiga mode baru untuk memverifikasi identitias Anda dan di mana Anda bekerja. Kami percaya (fitur) verifikasi ini diperlukan semua pengguna di LinkedIn. Maka dari itu, fitur ini akan tersedia secara gratis untuk seluruh pengguna,” ujar Rodriguez dalam sebuah postingan di blog resmi LinkedIn.

Agar sistem di LinkedIn bisa melakukan verifikasi secara maksimal, perusahaan menggandeng sejumlah pihak, seperti platform keamanan identitas CLEAR dan Microsoft Entra. Kedua pihak tersebut nantinya membantu LinkedIn memverifikasi identitias dari setiap akun.

Baca juga: Begini Cara Melamar Kerja di LinkedIn, Praktis dan Mudah

Metode verifikasi pertama adalah verifikasi data pengguna menggunakan kartu identitas seperti KTP. CLEAR akan berperan untuk mengecek identitas pengguna berdasarkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) khusus wilayah Amerika Serikat (AS) dan nomor telepon AS yang aktif.

Jika data tersebut berhasil lolos, profil LinkedIn Anda akan mendapat sertifikasi sebagai akun yang dapat dipercaya.

Namun, LinkedIn mengatakan untuk saat ini fitur verifikasi data pengguna menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan nomor ponsel baru tersedia untuk wilayah AS saja.

Tiga metode verifikasi akun LinkedInLinkedIn Tiga metode verifikasi akun LinkedIn

Beralih ke metode kedua, pengguna bisa memverifikasi alamat e-mail perusahaan yang sudah terdaftar. Misalnya mendaftarkan e-mail “xxxxx@kompas.com”, nanti sistem akan mengirim kode verifikasi ke alamat email tersebut.

Bila sesuai, pengguna akan kembali menerima sertifikasi e-mail yang sudah terverifikasi. Sehingga, keaslian dari alamat email tersebut lebih dipercaya oleh sistem ataupun pengguna lain.

Terakhir, pengguna bisa membuat kartu ID pegawai perusahaan secara digital menggunakan Microsoft Entra.

Kartu ID tersebut ditujukan untuk meningkatkan keaslian sebuah akun. Proses pembuatan kartu ID itu melibatkan tiga pihak, yakni penerbit kartu, pemegang kartu, hingga pemberi verifikasi.

Untuk membuat kartu ID pegawai secara digital, langkah pertama adalah dengan memverifikasi pengalaman kerja yang sudah tercantum di LinkedIn. Pihak penerbit akan menandatangani kartu ID digital secara kriptografis untuk diberi kepada karyawan.

Baca juga: Media Sosial dari Facebook hingga LinkedIn Berwarna Biru, Ini Alasannya

Kemudian, pengguna sebagai pemegang kredensial memiliki pilihan untuk membagi kartu ID tersebut di aplikasi atau situs web, seperti LinkedIn atau tidak. Setelah itu, pemberi verifikasi akan melakukan otentifikasi setiap kartu ID digital untuk membuktikan keasliannya.

Ketika pengguna memverifikasi datanya melalui tiga metode di atas, sistem akan langsung mencantumkan sertifikasi dari keaslian alamat e-mail dan NIK yang dimiliki pengguna. Fitur kartu ID rencananya akan mulai digulirkan akhir April mendatang.

Begitulah setidaknya tiga metode baru yang dikeluarkan oleh LinkedIn untuk meningkatkan kepercayaan dan keaslian suatu akun di platformnya.

Dengan memiliki metode pengecekan yang cukup ketat, setiap akun harus bisa benar-benar mempertanggungjawabkan setiap informasi yang ditampilkan.

LinkedIn kembali menegaskan bahwa ketiga fitur di atas dapat diakses secar gratis. Hanya saja, ketersediaannya masih terbatas di beberapa negara saja. Dari pantauan KompasTekno, pengguna LinkedIn di Indonesia juga belum mendapatkan fitur ini.

LinkedIn memastikan bahwa perluasan fitur untuk beberapa wilayah bakal segera dilakukan dalam beberapa waktu mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com