Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini Ciri-ciri Penipuan Modus Kerja Freelance yang Marak di WhatsApp

Kompas.com - Diperbarui 30/06/2023, 06:55 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Kejahatan siber terus menghantui pengguna internet, tak terkecuali pada pengguna aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Baru-baru ini banyak terjadi penipuan berkedok penawaran pekerjaan freelance dan part time via WhatsApp.

Tak jarang modus penipuan ini telah memakan banyak korban. Melansir Kompas.com Senin, (26/6/2023) salah satu karyawan berinisial COD menjadi korban penipuan modus kerja paruh waktu.

Korban diarahkan untuk melakukan like dan subscribe video YouTube dengan imbalan yang menggiurkan. Saat mulai mengerjakan tugas, korban akan diarahkan ke grup Telegram. Para korban akan mulai mengerjakan tugas sesuai instruksi dengan catatan harus mentransfer sejumlah uang.

Awal mula korban memang mendapatkan keuntungan dari misi pertamanya. Namun menuju tahap keempat, pelaku mulai meminta deposit dengan angka yang semakin tinggi hingga Rp 44 juta.

Adapun pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan, modus penipuan tersebut mirip dengan skema ponzi dalam robot trading. Pada awalnya korban akan merasakan pencairan keuntungan sesuai yang dijanjikan.

Namun setelah terlena keuntungan, korban akan ditawari hasil yang lebih besar. Untuk mendapatkan imbalan lebih besar itu korban harus menginvestasikan modal yang lebih besar. 

Hal ini yang perlu diperhatikan tetap berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran pekerjaan via WA. Pesan penipuan ini juga tergolong cukup random. KompasTekno pun sempat menerima percobaan penipuan modus pekerjaan freelance ini.

Maka dari itu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan siber dengan modus jenis ini, berikut ini ciri-ciri pesan WA penipuan berkedok pekerjaan freelance berdasarkan pengalaman KompasTekno. 

Baca juga: Marak Penipuan via WhatsApp, Begini Cara Mengatasi dan Menghindarinya

Mencatut nama perusahaan terkenal

Pelaku biasanya mengatasnamakan berbagai perusahaan besar maupun portal job terkenal. Tak jarang pesan tersebut berisi kata-kata yang menyematkan bahwa korban pernah mengirim lamaran tersebut di situsnya.

Tak jarang hal ini membuat korban yang benar-benar memang pernah mengirim lamaran tersebut cukup percaya. Untuk itu pengguna dapat mengecek kembali dengan mamastikan ke perusahaan maupun mengecek kontak tersebut di aplikasi GetContact. Berikut ini contoh pesan yang diterima. 

“Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Marsya,tujuan saya menghubungi anda untuk menawarkan pekerjaan Freelance secara ONLINE. saya dapat nomor kk dari database Jobstreet kak , mungkin kk pernah mengajukan lamaran disana.Boleh saya jelaskan dulu pekerjaannya kak?”

Tawaran pekerjaan yang mudah dan hasil menggiurkan

Berdasarkan pengalaman KompasTekno, pelaku akan menginformasikan bahwa deskripsi pekerjaan sangat mudah dan bayaran yang menggiurkan. Tak jarang pengguna akan iming-iming imbalan yang diterima dengan proses yang sangat mudah. Berikut contoh penawaran yang dikirim. 

1. Kami dari Perusahaan pemasaran online yang bergerak di bidang advertising
2. kerja hanya 1-2 jam saja perhari ,bisa dikerjakan kapan saja,dan dimana saja
3. JobDesk hanya memfollow instagram dari merchant client kami
4. Bekerja dirumah/WFH
5. Tidak terikat kontrak

Dimana perharinya anda akan mendapatkan tugas, yang mana anda bisa mendapatkan bayaran mulai dari 20.000-500.000

Mengharuskan bergabung ke aplikasi lain

Dalam pengalaman kali ini korban akan ditanya apakah memiliki grup Telegram dan mengisi sejumlah data. Contoh pesan:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com