Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Firefly Adobe Mengkanibal Produknya Sendiri?

Kompas.com - 02/08/2023, 17:29 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adobe memiliki Firefly, yakni image generator berbasis kecerdasan buatan (AI). Seperti layanan sejenisnya, Firefly mampu menghasilkan beragam gambar dan efek visual berdasarkan perintah dari pengguna lewat input teks.

Namun, meskipun memberikan kemudahan dan membuka banyak kemungkinan, teknologi AI ini disinyalir ikut memberikan efek samping berupa pengurangan tenaga kerja di industri kreatif yang perannya tergantikan oleh Firefly, seperti fotografer dan desainer grafis.

Padahal, profesional industri kreatif merupakan basis pelanggan Adobe lewat aneka aplikasinya. Jadilah Firefly bisa berperan layaknya senjata makan tuan yang mengkanibal sumber pemasukan dari pembuatnya sendiri.

Baca juga: India Uji Coba AI Jadi Penyiar Berita, Tampil Luwes Tapi Monoton

Kekhawatiran di atas kabarnya banyak disuarakan oleh para karyawan Adobe. Sebagian turut mengatakan bahwa pengurangan tenaga kerja akibat Firefly sudah mulai terjadi di kalangan industri kreatif.

Selain itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Venture Beat, Rabu (2/8/2023), kreator untuk layanan stock images Adobe Stock kabarnya ikut mengatakan bahwa minat pelanggan  membeli stock image kini berkurang dengan keberadaan Firefly.

Di sisi lain, Chief Product Officer Adobe Scott Belsky menampik kekhawatiran bahwa AI bakal menggeser para pekerja di industri kreatif.

"AI akan meningkatkan hal-hal yang bisa dipertimbangkan dan dieskplorasi oleh para pekerja kreatif," ujar Belsky. "Mereka akan membuat konten yang lebih banyak dan lebih baik... dengan lebih cepat, bukannya lebih sedikit," imbuhnya.

Baca juga: Adobe Photoshop Punya Fitur Edit Foto Pakai AI, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Firefly sendiri kini masih dalam tahap beta dan hanya tersedia untuk pengguna Adobe dengan berlangganan layanan Creative Cloud.

AI Adobe ini adalah salah satu contoh dari kemampuan tinggi AI yang banyak menimbulkan pro-kontra sekaligus kekhawatiran di dunia teknologi.

Bulan lalu, misalnya, OpenAI, lab pencipta ChatGPT, menggarisbawahi bahwa perkembangan kecerdasan buatan yang pesat dan tidak terkendali dapat mengancam keberadaan manusia dan mendatangkan risiko kepunahan.

Awal tahun 2023, sejumlah tokoh teknologi termasuk Elon Musk dan Steve Wozniak menandatangani surat terbuka yang mengimbau para periset AI agar menahan perkembangan AI supaya tidak menjadi terlalu powerful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com