KOMPAS.com - Adobe memperkenalkan fitur baru Generative Fill untuk aplikasi edit foto Photoshop. Fitur anyar tersebut mengandalkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligenc (AI).
Fitur ini memungkinkan pengguna mengedit gambar dengan lebih cepat. Dengan fitur ini, pengguna cukup mengetik teks dengan kata kunci tertentu untuk menambah atau menghapus objek dalam gambar.
Fitur tersebut disampaikan oleh perusahaan melalui kicauan di Twitter dengan handles @Adobe. Kendati demikian, fitur berteknologi AI tersebut masih dalam versi beta. Artinya, fitur baru itu masih dalam tahap uji coba ke sebagian pengguna.
“Anda punya pertanyaan, kami punya jawaban! Pelajar seluruh hal tentang (fitur) Generative Fill melalui fitur AI terbaru di #Photoshop (beta) dan #AdobeFirefly,” tulis Adobe.
You have questions, we have answers! ???? Learn all about Generative Fill, the latest AI tools from @Photoshop (beta) and #AdobeFirefly. https://t.co/9AuYivfduj pic.twitter.com/qHLtYqU3Qc
— Adobe (@Adobe) May 23, 2023
Walau masih dalam versi beta, pengguna yang sudah memperbarui (update) Adobe Photoshop ke versi terbaru dapat menjajal fitur edit foto AI secara cuma-cuma. Pengguna akan diminta mengunduh aplikasi Photoshop (beta) secara terpisah untuk mencoba kebaruan tersebut.
Baca juga: Adobe Uji Coba Photoshop dan Illustrator Berbasis Web
Beberapa pengguna yang berkesempatan menjajal fitur AI ini pun mengunggah hasil editannya ke TikTok. Hasil foto yang dibagikan kerap menjadi perbincangan yang cukup ramai karena gambar yang di-edit tampak sangat mulus, realistis, dan mudah untuk dilakukan.
Pantauan KompasTekno, Selasa (6/6/2023) fitur ini sudah hadir di Indonesia. Perlu diketahui bahwa fitur ini baru tersedia untuk Photoshop desktop saja dan hanya bisa mendeteksi bahasa Inggris, setidaknya untuk saat ini.
Cara menggunakan dapat dimulai dengan mengeklik “Rectangular Marquee Tool” di taskbar samping aplikasi. Kemudian, pilih bagian dalam gambar yang ingin diganti atau ditambah dengan objek lain.
Setelah itu, Photoshop (beta) bakal menyuguhkan question box (kotak pertanyaan) yang bisa diisi pengguna. Kotak tersebut bisa diisi dengan ide desain berbasis teks.
Foto yang diuji coba adalah foto pendiri Microsoft. Bill Gates. Gambar yang dipakai menunjukkan Gates sedang berada di dalam ruangan, menggunakan swater ungu dengan kemeja di dalamnya. Pose di gambar menunjukkan Gates sedang melihat ke arah lain, bukan ke arah kamera.
KompasTekno pun mencoba memanipulasi gambar untuk menguji akurasi dan hasil editan AI. Sweater ungu Gates diganti menjadi warna biru, kacamata yang digunakan Gates diganti menjadi kacamata hitam.
Kemudian, di sisi kanan dan kirinya yang awalnya kosong, ditambah dengan dua sosok lain yang tidak diketahui identitasnya.
Baca juga: Beda Adobe Lightroom dengan Lightroom Classic untuk Fotografer Pemula
Kata kunci yang dimasukkan adalah “blue sweater”, “sun glasses”, “selfie with Bill Gates”, dan “put a Microsoft logo on the background”. Beberapa ide desain yang digunakan menampilkan gambar yang sesuai perintah.
Hanya saja, saat ingin menambahkan sosok Steve Jobs, sistem AI mendeteksi adanya pelanggaran pedoman pengguna Adobe. Sistem AI juga tidak dapat mendeteksi permintaan logo Microsoft di belakang Gates.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.