Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Penyelundupan Komponen Komputer, Disimpan di Sasis Mobil

Kompas.com - 08/08/2023, 11:36 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas bea cukai China kembali menggagalkan upaya penyelundupan perangkat komputer. Kali ini berupa lebih dari 800 unit CPU, 900 modul RAM, serta 10 SSD.

Aneka hardware PC tersebut diletakkan di bagian bawah sebuah mobil yang akan memasuki China lewat jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau (HZMB).

Para petugas bea cukai di jembatan sepanjang 55 kilometer yang menghubungkan Hong Kong dan Macau dengan kota Zhuhai di China itu merasa curiga dengan hasil pemindaian mobil yang bersangkutan, lalu memutuskan untuk menggeledahnya.

Baca juga: China Mau Batasi Penggunaan Ponsel pada Anak, Maksimal 2 Jam Sehari

"Setelah diperiksa lebih lanjut, petugas mendapati sejumlah besar CPU, RAM, dan SSD di dalam kemasan plastik dan kertas putih," tulis akun kantor Bea Cukai China dalam sebuah posting di media sosial Weibo.

"Disembunyikan di kompartemen terselubung dengan pelat yang terpasang di sasis mobil," lanjut posting tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tom's Hardware, Selasa (8/8/2023).

Posting kantor Bea Cukai di China turut menyertakan rekaman video penggeledahan mobil yang sayangnya tampak buram. Namun, langkah-langkah penggeledahan dan barang selundupan yang disita masih bisa diamati dengan cukup jelas.

Sebelumnya, baru-baru ini Petugas Bea Cukai China juga menggagalkan beberapa upaya penyelundupan lain di mana pelakunya sama-sama berusaha meloloskan aneka perangkat komputer.

Baca juga: Pria Selundupkan SSD Senilai Rp 500 Juta, Ketahuan gara-gara Buncit

Komponen PC sendiri sebenarnya bukan barang ilegal dan boleh diperjualbelikan di China.

Para penyelundup coba mencari keuntungan dengan membeli perangkat komputer di Hong Kong atau Macao yang tidak mengenakan Pajak Pertambahan Nilai alias PPN 0 persen. Sementara, China menerapkan PPN 13 persen.

Mereka membawanya ke China tanpa dideklarasikan sehingga tak perlu membayar pajak, kemudian menjualnya di sana dengan banderol lebih tinggi dibanding harga pembelian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com