Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Sam Altman, Bos ChatGPT yang Jadi WNA Pertama Penerima Golden Visa Indonesia

Kompas.com - 05/09/2023, 13:30 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Co-Founder dan CEO OpenAI, Samuel Hariss Altman atau biasa dikenal dengan Sam Altman, menjadi warga negara asing (WNA) pertama yang menerima golden visa dari Indonesia.

OpenAI merupakan perusahaan teknologi di balik chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ChatGPT.

Altman mendapatkan golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Imigrasi.

Dilansir dari laman Imigrasi.go.id, kebijakan golden visa telah diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 tahun 2023 mengenai Visa dan Izin Tinggal serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 tahun 2023 yang diundangkan pada 30 Agustus 2023.

Golden visa merupakan jenis visa yang diperuntukkan orang asing berkualitas yang bermanfaat untuk perkembangan ekonomi negara, salah satunya penanam modal, baik korporasi atau perorangan.

Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa Indonesia

Adapun pemegang golden visa akan menerima beberapa manfaat eksklusif, di antaranya masa tinggal dengan jangka waktu lebih lama yaitu lima hingga sepuluh tahun sesuai ketentuan, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, dan efisiensi karena tidak perlu mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.

Dengan golden visa ini, Altman diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia. Lantas, seperti apa sosok Altman?

Profil Sam Altman

Sam Altman merupakan sosok di balik chatbot ChatGPT yang populer di dunia. CEO dan Co-Founder OpenAI ini juga baru saja berkunjung ke Indonesia di Juni lalu.

Kedatangannya saat itu dalam rangka berbagi pengetahuannya mengenai AI dalam acara "Conversation with Sam Altman" yang diselenggarakan organisasi orkestrasi Korika dengan perusahaan ventura, GDP Venture di Jakarta Pusat. 

Menilik secara ringkas profilnya, Altman sejak kecil memang memiliki minat tinggi pada dunia Teknologi. Pria yang lahir 38 tahun lalu di Chicago itu besar dan tinggal di St. Louis, Missouri. Saat itu ia sudah memiliki komputer pribadinya di usia delapan tahun.

Latar belakang pendidikannya dimulai bersekolah di John Burroughs School, sekolah persiapan swasta bergengsi di wilayah Metro St. Louis, AS. Selanjutnya ia melanjutkan masuk jurusan ilmu komputer di Universitas Stanford.

Namun, ia tidak menuntaskan studinya dan memutuskan keluar dari perguruan tinggi pada tahun 2005. Sejak saat itulah ia mulai mendirikan perusahaan pertamanya bernama Loopt.

Loopt menjadi pijakan karir pertamanya. Perusahaan ini bergerak di bidang aplikasi berbasis lokasi. Sam Altman cukup andal dalam mendirikan perusahaan pertamanya. Saat itu Loopt sukses mengantogi dana lebih dari 30 juta dolar AS dan diadopsi oleh Apple dan Blackberry.

Kendati demikian, setelah tujuh tahun berkembang, Sam harus merelakan perusahaan pertamanya dijual dan dibeli oleh Green Dot Corporation dengan harga 40 juta dolar AS.

Selanjutnya ia mulai bergabung bersama Y Combinator (YC) sebuah akselerator startup yang membantu banyak perusahaan dalam perkembangannya, seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.

Baca juga: Bos ChatGPT Buka-bukaan Butuh Bantuan Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com