Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 12 Tahun Kepergian Steve Jobs, Sang Pendiri Apple

Kompas.com - 06/10/2023, 10:30 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat tanggal 5 Oktober 2023, 12 tahun yang lalu, sang pendiri Apple, Steve Jobs berpulang. "Bapak Apple" wafat setelah berjuang melawan kanker pankreas selama kurang lebih delapan tahun.

Kendati raganya telah tiada, legasi Jobs lewat produk-produk Apple membuatnya tetap "hidup" hingga kini. Sosok Jobs menjadi salah satu tokoh teknologi penting di dunia hingga kini.

Sebab, pria berzodiak Pisces itu turut mendorong revolusi industri komputer, musik, dan komunikasi seluler, yang perubahannya terasa hingga hari ini. Revolusi itu bisa dilihat dari deretan produk-produk Apple, seperti Macintosh, iPod, iPhone, iPad, dan sebagainya.

Sepeninggalan Jobs, Apple terus tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka dunia. Pertengahan tahun 2023 lalu, kapitalisasi pasar Apple bahkan sudah menembus 3 triliun dollar AS atau sekitar Rp 46.851 triliun (kurs Rp 15.617).

Ini merupakan sejarah baru bagi Apple. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS itu juga menjadi satu-satunya perusahaan publik dunia yang pernah menutup sesi perdagangan saham dengan nilai 3 triliun dollar AS.

Baca juga: Cetak Sejarah Baru, Kapitalisasi Apple Tembus 3 Triliun Dollar AS

Kesuksesan Apple hari ini tentu tak lepas dari tangan dingin Jobs selama mendirikan dan mempimpin Apple, meskipun banyak pula drama yang sempat merintangi usaha Jobs saat menahkodai Apple.

Bagaimana sosok Jobs dan perjalanannya mendirikan hingga membawa Apple sebagai salah satu perusahaan teknologi tersukses di dunia saat ini?

Profil Steve Jobs

Salah satu pendiri Apple, Steve Jobsbusinessinsider.com Salah satu pendiri Apple, Steve Jobs

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 di San Fransisco, California. Ia lahir dari kedua orangtua yang bernama Joanne Schieble dan Abdulfattah Jandali, seorang imigran dari Suriah. Ia awalnya dinamai Abdul Lateef Jendali.

Kendati begitu, hubungan antara Schieble dan Jandali tampaknya tidak begitu baik karena terbentur restu orangtua. Akhirnya, Steve yang masih berusia bayi diserahkan dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Namanya pun berganti menjadi Steve Paul Jobs.

Selama masa tumbuh kembangnya, Steve tinggal di Silicon Valley, kawasan industri komputer dan semikonduktor terkemuka di dunia. Ia menamatkan pendidikan sekolah SMA-nya di Homestead pada 1972 dan lanjut ke jenjang penidikan lebih tinggi, yakni sekolah seni di Reed College, Portland Oregon.

Namun, baru menjalani satu semester di kuliah, ia memutuskan untuk keluar. Sambil bekerja paruh waktu di tempat perintisan pembuat video game, ia melakukan perjalanan ke India dan mempelajari Buddhisme Zen.

Mendirikan Apple

Sistem komputer Apple I yang dilelang miliaran rupiah.Cnet Sistem komputer Apple I yang dilelang miliaran rupiah.

Memasuki tahun 1976, Steve bersama temannya, Stephen Wozniak mencoba mendirikan perusahaan “Apple Computer” di sebuah garasi milik orangtuanya di Altos, California.

Steve dan Wozniak cukup akrab. Keduanya sempat bergabung di klub yang sama, yakni Homebrew Computer Club. Keterampilan Wozniak dalam merakit komputer mini, membuat Jobs tertarik mengembangkan perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com