Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Unity Mundur, Buntut Kontroversi Biaya Pakai Engine Game

Kompas.com - 10/10/2023, 15:45 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Unity

KOMPAS.com - CEO Unity Technlogies, John Riccitiello, memutuskan mundur dari jabatannya. Hal tersebut diumumkan perusahaan pembuat mesin game itu di blog resmi mereka, Senin (9/10/2023). 

John mundur dari jabatan CEO sekitar sebulan setelah Unity menetapkan kebijakan baru. Kebijakan tersebut berkenaan dengan pembebanan biaya atas penggunaan mesin game atau engine buatan Unity oleh para pengembang (developer) game.  

Kebijakan ini sempat menjadi kontroversi. Para pengembang game merasa keberatan karena besaran biaya tersebut akan dihitung berdasarkan jumlah pemasangan (install) yang dilakukan oleh pemain di game tersebut.

Sebelum adanya kebijakan yang diumumkan pada 14 September 2023 ini, para pengembang game tidak dikenakan biaya sepeserpun untuk jumlah install dari game yang mereka buat dengan software Unity.

Meski kemudian kebijakan itu diubah, John memutuskan untuk mundur dari jabatan CEO Unity Technologies.

"Sebuah kehormatan memimpin Unity selama hampir satu dekade dan melayani semua pihak yang terkait dengan perusahaan ini. Saya berharap dapat mendukung Unity melalui transisi kepemimpinan ini, serta ikut serta dalam mensukseskan perusahaan di masa depan," kata John dalam sebuah pernyataan.

Selain meninggalkan jabatan CEO, John juga akan mundur dari jabatan Presiden dan jajaran direksi Unity, setelah kabar pengunduran dirinya diumumkan. 

Lead Independent Director Unity Board, Roelof Botha mengatakan bahwa untuk sementara waktu, posisi John akan digantikan oleh James Whitehurst, selagi Unity mencari Presiden dan CEO baru untuk beberapa waktu ke depan. 

Terkait John, Botha mengatakan bahwa mantan CEO Unity tersebut merupakan sosok yang berpengaruh bagi pengembangan perusahaan.

"John bergabung di jajaran direksi Unity pada 2013 lalu, kemudian masuk ke jajaran manajemen perusahaan pada 2014 pada saat kami menghadapi banyak kesulitan. Kehadiran John selama satu dekade terakhir ini membuat Unity berkembang sangat pesat dari berbagai aspek dan bidang bisnis," ungkap Botha. 

Baca juga: Game Berotak Unity Engine Wajib Bayar Tiap Diinstal, Developer Protes Keras

Terkait pengganti John yaitu Whitehurst, ia merupakan sosok yang cukup dikenal di bidang teknologi. Sebelum bergabung dengan Unity, Whitehurst sempat mengemban tanggung jawab sebagai Presiden IBM pada 2020-2021, serta Senior Advisor IBM pada 2021-2022. 

Kemudian, ia juga pernah menjabat President dan CEO Red Hat pada 2008-2022 lalu, dan sebelum ini ia sempat menggenggam jabatan sebagai Chief Operating Officer (COO) maskapai internasional Delta Airlines. 

"Saya bangga bergabung dengan Unity sebagai CEO dan Presiden di masa-masa sekarang. Dengan nama perusahaan yang sudah terkenal, saya percaya diri saya akan bisa memegang tanggung jawab dan membuat bisnis perusahaan berkembang dan menguntungkan di masa depan, tentunya dengan kerja sama berbagai pihak," jelas Whitehurst.

Kontroversi dan ubah kebijakan

Seperti disebutkan di atas, pengunduran diri John terjadi sekitar sebulan setelah Unity mengumumkan kebijakan baru terkait biaya yang akan dibebankan kepada para pengembang (developer) game yang menggunakan software alias mesin game Unity Engine.

Biaya ini awalnya akan dibebankan kepada para developer game setiap bulannya mulai 1 Januari 2024, dan besaran biaya ini akan dihitung berdasarkan jumlah pemasangan (install) yang dilakukan oleh pemain di game tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com