Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ByteDance Pakai Teknologi OpenAI untuk Bikin Chatbot Sendiri

Kompas.com - 18/12/2023, 15:06 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ByteDance disebut menggunakan teknologi OpenAI secara diam-diam untuk mengembangkan model bahasa besar (large language model/LLM) untuk membuat chatbot kecerdasan buatan.

Model bahasa besar besutan ByteDance disebut sebagai Project Seed. Nah, nantinya Project Seed bakal dipakai ByteDance untuk membuat chatbot ala ChatGPT bernama Doubao.

Namun, cara yang dilakukan ByteDance itu melanggar persyaratan layanan OpenAI dan dinilai tidak etis di industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Salah satu persyaratan layanan yang tercantum di laman resmi OpenAI menyebutkan bahwa “pelanggan tidak diizinkan mengembangkan model kecerdasan buatan apa pun yang bersaing dengan produk atau layanan kami.”

Poin lainnya menerangkan bahwa pelanggan tidak diperkenankan “memakai metode apa pun untuk mengekstrak data dari layanan (OpenAI), kecuali yang diizinkan via API.”

Menurut laporan media teknologi The Verge, ByteDance sebenarnya menyadari persyaratan di atas. Namun, tetap memakai OpenAI lewat API untuk melatih dan membandingkan dengan Project Seed.

Baca juga: Pendaftaran ChatGPT Plus Dibuka Lagi, Indonesia Kebagian

Agar praktiknya tersamarkan, ByteDance meminta karyawan menutupi bukti dengan teknik desensitisasi data. Teknik ini umum dipakai untuk mengubah atau menghapus informasi sensitif dari sebuah data guna melindunginya dari akses tidak sah.

Setelah chatbot Doubao disetujui oleh regulator China dan diizinkan dipakai di negara tersebut, ByteDance menginstruksikan karyawan agar berhenti memakai API OpenAI. Meski demikian, layanan OpenAI itu kabarnya masih dipakai untuk mengukur kinerja Doubao.

Akun ByteDance ditangguhkan

Karena pelanggaran di atas, OpenAI menangguhkan akun ByteDance. Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh perusahaan AI yang dipimpin oleh Sam Altman tersebut.

Dalam keterangan resminya, OpenAI menegaskan bahwa pelanggan API perusahaan harus mematuhi kebijakan penggunaan guna memastikan teknologi OpenAI dipakai untuk hal positif.

“Meskipun penggunaan API kami oleh ByteDance sangat minim, kami telah menangguhkan akun mereka sembari kami menyelidikinya lebih lanjut,” kata juru bicara OpenAI, Niko Felix.

Bila OpenAI menemukan fakta bahwa penggunaan API oleh ByteDance tidak sesuai aturan, mereka akan meminta induk TikTok itu untuk melakukan perubahan yang diperlukan atau akunnya diblokir.

Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Jadi CEO of The Year Versi Majalah Time

Bantahan ByteDance

Adapun ByteDance membantah pihaknya melanggar kebijakan OpenAI. Perusahaan asal China ini juga mengeklaim pihaknya punya lisensi untuk memakai API GPT milik OpenAI.

“ByteDance dilisensikan oleh Microsoft untuk memakai API GPT. Kami memakai GPT untuk mendukung produk dan fitur di pasar non-China, tetapi memakai model yang kami kembangkan sendiri untuk mendukung Doubao yang hanya tersedia di China,” kata juru bicara ByteDance.

Kendati begitu, OpenAI belum memberikan tanggapan lebih lanjut soal klaim ByteDance itu, dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Senin (18/12/2023).

***

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a

Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com