Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mozilla PHK Karyawan, Putar Haluan Bisnis Jadi Seriusi AI

Kompas.com - 15/02/2024, 09:05 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan pengembang peramban (browser) Firefox, Mozilla, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 60 karyawannya atau sekitar lima persen dari total karyawan keseluruhan.

Mayoritas karyawan yang terdampak PHK alias layoff berada di tim pengembangan produk. Adapun kabar PHK Mozilla ini disampaikan kepada karyawan dalam memo internal perusahaan.

Menurut memo internal, Mozilla ingin mengurangi investasi untuk sejumlah produknya dan fokus pada investasi untuk produk yang memiliki potensi, seperti Firefox Mobile dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Secara spesifik, Mozilla berencana mengurangi investasi pada produk Virtual Private Network (VPN) Mozilla VPN, alat penghapus jejak digital Online Footprint Scrubber, dan alat pelindung e-mail Relay.

Baca juga: Induk Snapchat PHK 10 Persen Karyawan Global

Tak hanya itu, dunia Virtual Reality (VR) Mozilla Hubs juga bakal ditutup dan server (instance) mozilla.social di jejaring sosial Mastodon akan dijalankan oleh tim yang lebih kecil.

"Untuk melakukan (pengurangan investasi) ini, kami telah membuat keputusan sulit untuk menghilangkan sekitar 60 peran dalam perusahaan," tulis Mozilla dalam memo internal perusahaan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Engadget, Kamis (15/2/2024).

Sumber daya yang saat ini masih ada, menurut Mozilla, akan difokuskan untuk produk potensial seperti Firefox Mobile. Pasalnya, Firefox Mobile disebut masih memiliki kesempatan signifikan untuk bertumbuh dan membangun model bisnis yang lebih baik di industrinya.

Perusahaan nirlaba itu juga akan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengintegrasikan fitur AI baru ke browser Firefox.

"Pada 2023, teknologi AI generatif mulai mengubah lanskap industri dengan cepat. Mozilla memanfaatkan peluang itu untuk menghadirkan AI tepercaya ke dalam Firefox, sebagian besar didorong oleh akuisisi Fakespot dan upaya integrasi produk setelahnya," tulis Mozilla dalam memo itu.

"Selain itu, menemukan konten yang bagus masih merupakan hal yang penting dalam penggunaan internet. Oleh karena itu, sebagai bagian dari perubahan hari ini, kami akan menyatukan tim di balik Pocket, Content, serta AI dan machine learning (AI/ML) untuk mengembangkan konten AI baru," imbuh Mozilla.

Mozilla tidak menjelaskan dukungan apa saja yang akan diberikan kepada karyawan yang terdampak PHK. Perusahaan itu hanya menjelaskan bahwa PHK ini mengharuskan adanya konsolidasi beberapa peran dalam tim People dan tim pendukung lainnya.

Baca juga: Mozilla Merasa Dianaktirikan Apple, Google, dan Microsoft

Sementara itu, tim Legal/Policy, MDN, Ads, Fakespot, Finance & Business Operations, Marketing, dan Strategy & Operations tidak terdampak perubahan ini.

CEO baru Mozilla

Perampingan tenaga kerja dilakukan hanya seminggu setelah Mozilla menunjuk Laura Chambers sebagai CEO baru. Chambers merupakan mantan eksekutif Airbnb, PayPal, dan eBay, yang bergabung dengan dewan direksi Mozilla sekitar tiga tahun yang lalu.

Chambers menggantikan mantan CEO Mozilla Mitchell Baker, yang kini menjabat sebagai ketua eksekutif baru Mozilla. Menurut Baker, Chambers mempunyai tugas untuk menghadirkan produk-produk yang sukses.

"Fokus (Chambers) adalah menghadirkan berbagai produk sukses yang memajukan misi kami dan membangun platform yang mempercepat momentum bisnis," kata Baker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com