Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Lawan Telkomsel, Ini Tanggapan Tri

Kompas.com - 25/06/2016, 16:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Director Hutchison Three Indonesia (Tri) Danny Buldansyah menolak jika harus “berperang” melawan dominasi Telkomsel di luar Pulau Jawa. Menurutnya lebih baik membenahi internal dan menyerahkan urusan dominasi itu pada regulator.

“Yang paling penting efisiensi biaya dulu. Kami tidak protes, tapi mengingatkan pemerintah agar disikapi (soal) dominasi luar Jawa oleh satu operator,” ujarnya saat dihubungi KompasTekno, Jumat (24/6/2016).

“Banyak hal yang bisa dilakukan di dalam (internal operator) sebelum berperang dengan orang lain,” imbuhnya.

Dalam menghadapi hal ini, pemerintah diharapkan bertindak membuat regulasi yang seimbang. Regulasi itu juga harus bisa mendorong operator lain yang relatif kecil untuk bisa tumbuh.

Misalnya bisa saja mendorong soal network sharing, konsep yang digadang-gadang membuat belanja modal dalam hal jaringan menjadi lebih murah. Atau membuat perusahaan over the top (OTT) memakai server yang ada di Indonesia sehingga biaya akses yang dikeluarkan oleh penyedian layanan internet jadi lebih kecil.

“Menurut saya, operator dominan tidak perlu ditindak. Tindakan yang diperlukan adalah menciptakan regulasi yang mendorong operator yang relatif kecil, sehingga bisa berkembang dan tumbuh secara sehat,” terang Danny.

“(Wujudnya) bisa network sharing, bisa biaya permit (perizinan) yg diturunkan, atau soal biaya sewa infrastruktur pendukung,” pungkasnya.

Protes dominasi Telkomsel

Sebelumnya, Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengajukan protes terkait dominasi Telkomsel di luar Jawa. Selain itu dia juga merasa Telkom, sebagai salah satu pemilik jaringan backbone di luar Jawa, cenderung menganakemaskan Telkomsel.

Alex kemudian menghimbau operator lain, yakni yakni XL Axiata, Hutchison Three (Tri), dan Smartfren Telecom agar tidak bungkam dan turut bicara soal dominasi tersebut.

“(Operator seluler lain) Jangan takut, ngomong apa adanya saja. Kan kepentingan kita sama, jangan ngedumel di belakang layar saja,” ujar pria yang kerap disapa Alex ini kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa lalu.

Baca: Pesan Bos Indosat ke XL, Smartfren, dan Tri, Jangan Takut

Pasalnya, pangsa pasar Telkomsel di luar Jawa diperkirakan sudah lebih dari 80 persen. Angka itu jauh di atas batas ketentuan undang-undang persaingan usaha yang sebesar 50 persen.

Jika dominasi itu semakin besar, katakanlah 90 persen, maka Telkomsel sudah tak terbendung dan bisa saja naik ke 100 persen. Saat hal ini terjadi, menurut Alex, masyarakat di luar Jawa tak akan punya pilihan operator lain.

“Kalau mereka sudah 100 persen, akan sulit bagi kami untuk berkompetisi. Ini seperti kembali ke zaman (monopoli) Telkom untuk telepon fixed line nasional lagi,” keluhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com