KOMPAS.com - Xiaomi pada Oktober lalu telah mengumumkan sistem antarmuka ponsel terbarunya, HyperOS yang akan menggantikan sistem antarmuka saat ini, MIUI. Kini, logo HyperOS itu dikenalkan ke publik.
Saat pertama dirilis, HyperOS hanya tampil dengan teks "Xiaomi HyperOS" dibalut kelir hitam dan biru tua. Nah, sekarang perusahaan asal China itu mengumumkan logo HyperOS lewat media sosial X (dulu Twitter) dengan akun berhandle @Xiaomi.
Logo HyperOS terdiri dari sejumlah titik membentuk lingkaran. Titik-titik dalam logo itu dibalur dengan warna biru tua, senada dengan warna teks di HyperOS.
Selain akun resmi Xiaomi, pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun juga turut mengumumkan logo baru HyperOS lewat akun X dengan handle @leijun.
Menurut postingan Lei Jun, logo HyperOS terdiri dari kumpulan titik galaksi yang berputar. Konsep ini, menurut Jun, mencerminkan ide dan koneksi di dunia digital.
"Orang-orang dan perangkat berjalan dengan leluasa dan terhubung dengan mulus di dunia HyperOS, seperti bintang di alam semesta," kata Jun menggambarkan makna logo HyperOS di X.
Antarmuka MiUI ini terhitung sudah ada sejak Agustus 2010 dan masih dikembangkan setidaknya sampai generasi ke-14 atau disebut MIUI 14 yang rilis pada Desember 2022.
Ke depannya, HyperOS bakal menjadi sistem antarmuka di gadget bikinan Xiaomi, menggantikan MiUI. Ponsel pertama yang dilengkapi antarmuka HyperOS secara bawaan (pre-installed) adalah Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro.
Selain itu, HyperOS juga menjadi sistem antarmuka mobil listrik bikinan Xiaomi. Dengan begitu, aneka produk Xiaomi terhubung dalam satu ekosistem yang sama.
6 tahun dalam pengembangan
Dalam situs resmi Xiaomi Global, Xiaomi mengungkapkan bahwa antarmuka HyperOS sudah dikembangkan sejak tahun 2017, atau selama enam tahun terakhir.
Di era Internet of Things (IoT), Xiaomi mengaku menghadapi tantangan unik dalam menavigasi kompleksitas yang timbul dari banyaknya sistem operasi perangkat dan tantangan interoperabilitas antar-berbagai ekosistem.
"Makanya, Xiaomi berinovasi dan menghasilkan HyperOS untuk menghadirkan koherensi pada lanskap Internet of Things (IoT)," kata Xiaomi.
Kehadiran HyperOS diharapkan bisa menyatukan semua perangkat ekosistem menjadi satu sistem terintegrasi untuk kinerja optimal, pengalaman pengguna yang konsisten, dan konektivitas tanpa batas.
Xiaomi merinci teknologi dan kemampuan HyperOS sebagai berikut.
Teknologi Inti
Xiaomi mengungkapkan, inti dari Xiaomi HyperOS dibentuk oleh Linux dan sistem Xiaomi Vela yang dikembangkan sendiri oleh Xiaomi.
Lapisan dasar Xiaomi HyperOS mendukung lebih dari 200 platform prosesor dan lebih dari 20 sistem file standar, mencakup ratusan jenis perangkat dan ribuan SKU.
Menurut Xiaomi, hal ini memungkinkan HyperOS bekerja secara efisien dengan berbagai perangkat, berapa pun ukuran RAM-nya. Pasalnya, kisaran ukuran RAM perangkat yang kompatibel dengan HyperOS, kata Xiaomi, mulai paling kecil 64KB hingga paling besar 24GB.
Xiaomi HyperOS diklaim ringan karena firmware sistem pada ponsel cerdas hanya menempati 8,75 GB.
Dengan teknologi ini, peralihan sumber kamera selama panggilan video, mengakses kamera dari berbagai perangkat, dan transfer data antar perangkat tanpa hambatan.
Tak hanya antar perangkat, HyperOS juga dirancang untuk menghubungkan perangkat pribadi, mobil, dan produk rumah pintar dalam ekosistem pintar.
Kinerja stabil
Xiaomi menyebut, HyperOS bikinannya ini unggul dalam penjadwalan tugas dan manajemen sumber daya. Dengan kemampuan tersebut, HyperOS diklaim memiliki kinerja stabil bahkan dalam skenario penggunaan yang berat.
HyperMind adalah pusat AI yang membuat perangkat jadi lebih proaktif. Teknologi ini mempelajari kebutuhan pengguna dan menyesuaikan perangkat sesuai kebutuhan. Teknologi ini memungkinkan pengguna menikmati otomatisasi saat menggunakan ponsel.
Xiaomi HyperOS mengintegrasikan model AI Large Foundation Models untuk meningkatkan aplikasi sistem. Ini mendukung fitur-fitur seperti pembuatan ucapan, pencarian gambar, dan pembuatan karya seni AI. Aplikasi pihak ketiga juga bisa mendapatkan keuntungan dari subsistem AI ini.
Keamanan terenkripsi
Xiaomi mengungkapkan, HyperOS juga mengutamakan keamanan pengguna dengan menghadirkan Trusted Execution Environment (TEE) dan sistem enkripsi.
TEE perangkat keras khusus melindungi informasi sensitif dan memperluas keamanan ini ke perangkat yang saling terhubung. Ini menggunakan enkripsi ujung ke ujung untuk transmisi data.
https://tekno.kompas.com/read/2023/12/28/11150087/xiaomi-ungkap-logo-hyperos-ini-maknanya