Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andrew Darwis & Ken Lawadinata

Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital"

Kompas.com - 13/12/2011, 12:58 WIB

Saya selalu berusaha mengutamakan yang terbaik untuk Kaskus. Selama 12 tahun menjalankan Kaskus, Saya tidak pernah mem-blacklist Kaskuser yang mengejek atau menghina.

Seberapa berpengaruhkah Kaskus buat Andrew dan Ken? Kok sepertinya Kaskus ini sudah mendarah daging sekali ya, ditinggal sebentar saja langsung ngamuk (overposting dan lain-lain).
I love Kaskus.

(Mentari ”Rhiela” Aprilianti, Sukabumi-Jawa Barat)

Kaskus sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Kebanyakan orang akan menjerit dan komplain saat Kaskus down. Itu membuktikan banyaknya orang yang bergantung pada Kaskus, baik yang hanya digunakan saat santai dan mencari hiburan di internet maupun yang menjadikannya mata pencaharian mereka. Jadi tidak aneh kalau mereka mengamuk.

Apakah Anda juga yang menciptakan istilah-istilah yang ngetrend di Kaskus?

(Benny, Jakarta Barat)

Tidak, kata-kata atau jargon yang khas di Kaskus itu terbentuk dan lahir dari komunitas kami sendiri.

Mimin, sejak tahun 2003, saya aktif di Kaskus, tetapi hanya berupa silent read. Saya mendapat banyak informasi berguna dari Kaskus. Namun, yang saya amat sayangkan, terkadang masih ada thread yang mengandung SARA dan pornografi yang membuat hati ini sedih. Langkah apa yang sudah Mimin lakukan untuk mencegah thread berbau SARA dan pornografi itu?

(Admoredjo Nanang KT Kopo, Bandung)

Memang, walaupun larangan sudah diberitahukan, masih banyak pengguna yang tidak bertanggung jawab yang mem-posting SARA dan pornografi. Saat ini kami punya 3 layer untuk ini. Pertama, moderator forum tersebut, hansip yang keliling, dan terakhir yang paling ampuh adalah laporan dari Kaskuser sendiri. Jadi, mohon bantuannya untuk menjaga Kaskus tetap bersih dari SARA dan pornografi.

Apabila ada suatu perusahaan/organisasi yang dipimpin oleh dua orang, tidak menutup kemungkinan terdapat ketidakkompakan. Apa resep yang membuat kalian berdua selalu kompak untuk maju bersama?

(M Zainal Mawahib, Semarang, Jawa Tengah)

Trust (kepercayaan), dari awal hubungan kami berdua cukup erat. Jadi, seberapa pun besar perdebatan yang terjadi kami yakin bahwa tidak ada niat jahat, juga saling mengakui dan menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sebelum ada Undang-Undang Pornografi, Kaskus menyediakan konten porno. Bagaimana tanggapan Bung Mimin (Andrew & Ken, panggilan di Kaskus) mengenai persepsi bahwa Kaskus dulunya menyediakan forum khusus dewasa?

(Setiadi, Seno, Semarang Tengah)

Saat Kaskus masih di AS, konten porno bukanlah sesuatu yang melanggar hukum, jadi sah-sah saja. Namun, setelah balik ke Indonesia, kami mengikuti peraturan yang ada. Jadi, untuk kami, selama ingin berbisnis di suatu tempat, yang pasti harus mengikuti peraturan yang berlaku.

Sebagai manusia, saya ingin menanyakan keseriusan Kaskus untuk tetap menjaga statement ”Kaskus is providing basic human rights such as freedom of speech”. Kaskus pernah menjadi bahan diskusi di kelas hak asasi manusia di kampus saya karena telah menjadi sarana paling sehat bagi para pemaki dan pembenci kaum minoritas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transjender)

(Feri Sahputra, xxxx@lbhmasyarakat.org)

”Freedom of Speech” adalah moto paling penting untuk Kaskus. Kami akan menjaga Kaskus untuk dapat menjadi saluran suara bagi kaum apa pun juga, tentunya dengan penuh tanggung jawab. Karena itu, kami tidak akan pernah tunduk pada suatu instansi yang memberi tekanan bersifat tidak adil atau berpihak. Kami akan menjaga status netral dan memberikan kesempatan untuk siapa pun agar berani berekspresi.

Apa sih tantangan atau rintangan terbesar sepanjang perjalanan Kaskus sampai masa sekarang? Bagaimana cara mengatasinya?

(Siti Fatimah, Mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED, Medan)

Rintangan dan tantangan datang dalam berbagai macam bentuk. Bahkan, sampai sekarang pun kami tetap menemui tantangan dan rintangan. Namun, untuk kami, mempunyai partner dan tim yang tepat sangatlah krusial karena dalam bisnis informasi teknologi sumber daya manusia adalah segalanya. Jadi, mempunyai tim yang percaya dengan tujuan dan visi kita di saat jatuh bangun sangatlah penting.

Bagaimana cara memotivasi kaum muda agar bisa memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin untuk hal-hal positif dan lebih bertanggung jawab atas masa depannya sendiri kelak?

(Thomas, xxxx@yahoo.com)

Berikan mereka lebih banyak studi kasus dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang sukses yang bisa menjadi inspirasi yang sangat kuat untuk mereka. Sebab, terkadang teori hanya bisa membantu kita, tetapi tidak bisa membuat kita pasti sukses. Jadi, lebih banyak praktik bisa memberikan pengalaman yang sangat berharga saat mereka masuk ke dunia kerja nanti.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com