Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/11/2013, 09:43 WIB
Penulis Aditya Panji
|
EditorReza Wahyudi

Bahkan, ada pula operasi rahasia yang diberi kode "Minaret" untuk menyadap komunikasi warga negara AS yang mengkritisi pemerintah dalam Perang Vietnam. The Guardian melaporkan, warga negara AS yang disadap kala itu termasuk pemimpin hak sipil Dr. Martin Luther King, petinju Muhammad Ali, dan jurnalis.

NSA, yang beroperasi di bawah kewenangan Departemen Pertahan AS, kini dipimpin oleh jenderal bintang empat dari Angkatan Darat AS, Keith Brian Alexander. NSA adalah organsasi mata-mata terbesar di dunia, dengan puluhan ribu karyawan dan berkantor pusat di Fort Meade, Maryland, AS.

Sebagai bagian dari praktik pengawasan massa, NSA mengumpulkan dan menyimpan semua catatan telepon warga AS. Seorang anggota senat AS, Mark Udall, sempat mempertanyakan kepada Alexander tentang tujuan NSA mengumpulkan catatan telepon warga.

Alexander menjawab, langkah itu dilakukan demi kepentingan bangsa. "Ya, saya percaya itu adalah kepentingan terbaik bangsa untuk menempatkan semua catatan telepon ke lockbox bahwa kita bisa mencari ketika bangsa perlu melakukannya. Ya," kata Alexander seperti dikutip dari Associated Press.

Era internet

Ketika internet mulai digunakan secara massal pada 1990-an, NSA membuat sistem baru untuk menghadapi banjir informasi atas akses internet dan telepon seluler.

Satelit dan kabel serat optik, dicurigai menjadi jalan bagi NSA untuk menyadap komunikasi. Hal ini juga tercantum dalam dokumen rahasia yang dibeberkan mantan pekerja lepas NSA, Edward Snowden, yang kini mendapat suaka politik di Rusia.

Lalu lintas komunikasi elektronik yang disadap bukan lagi sebatas telepon, SMS, dan faks saja, namun kuat dugaan, komunikasi data (internet) juga dipantau.

Perusahaan teknologi dan internet yang memiliki basis pengguna besar, seperti Google dan Yahoo selaku penyedia platform email terlaris, dilaporkan juga disadap oleh NSA.

Sumber-sumber yang memiliki banyak pengetahuan tentang infrastruktur Google dan Yahoo mengatakan kepada The New York Times, bahwa NSA menyadap perusahaan internet melalui kabel serat optik milik perusahaan telekomunikasi besar, seperti Verizon Communications, BT Group, Vodafone Group, dan Level 3 Communications.

Begitu mengetahui layanannya disadap dan untuk mengatasi kerentanan tersebut, Google dan Yahoo sekarang mengenkripsi data yang berjalan antara pusat data mereka dengan kabel serat optik. Microsoft sedang mempertimbangkan langkah serupa.

Pada 2002, John M. Poindexter, mantan penasehat keamanan nasional di bawah Presiden Ronald Reagan, mengusulkan agar pemerintah AS melalukan pemindaian atas informasi elektronik di seluruh dunia, termasuk telepon, email, keuangan, dan catatan perjalanan. Langkah ini diklaim sebagai upaya keamanan nasional AS. Namun, upaya tersebut dibatalkan pada 2003 setelah publik memprotes bahwa hal itu melanggar privasi.

Teknologi pemantau yang diusulkan Poindexter mirip dengan apa yang kemudian diterapkan NSA dalam program Prism dan Bullrun.

"Dari Echelon ke Prism, semua program (mata-mata) ini telah pergi dengan nama yang berbeda, tetapi pada dasarnya mereka melakukan hal yang sama," kata Chip Pitts, dosen hukum di Stanford University, kepada The New York Times.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke