Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Internet "Ngebut", Pilih Teknologi yang Mana?

Kompas.com - 22/03/2016, 16:12 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Jalur dan kecepatan

Karena itu, kebutuhan paket data akan terus tumbuh, termasuk untuk pemakaian di rumah. Pemakaian internet di rumah pada dasarnya menggunakan konsep sharing oleh beberapa pengguna dan pemakaian sekaligus. Dengan gambaran-gambaran yang ada, berlangganan paket data internet mobile belum tentu bisa mencukupi tren kebutuhan pemakaian internet.

Kebutuhan internet dalam sebulan bisa dihitung melalui kebiasaan penggunanya. Bila sering menonton tayangan streaming, butuh paket data minimal 120 GB dengan asumsi menghabiskan 4 GB per hari selama 30 hari.

Belum lagi jika anggota keluarga ada yang suka game online, terbiasa melakukan percakapan video, dan mengunduh materi besar terkait pekerjaan. Dengan ragam kebutuhan penghuni rumah, sebaiknya jaringan internet yang menjadi andalan bukan berasal dari layanan operator telekomunikasi seluler, yang lebih cocok untuk pemakaian perorangan seperti di smartphone.

Thinkstock Ilustrasi pengguna internet
Operator seluler (wireless) memiliki keterbatasan alokasi frekuensi dan bandwidth yang berpengaruh pada kestabilan layanan internet. Frekuensi dan bandwith bisa diibaratkan jalur dan lebar jalan yang dilalui kendaraan, dengan kendaraan adalah analogi pemakaian internet para pelanggan.

Rata-rata operator seluler dengan jaringan 4G, menggunakan "jalur" 15 mega hertz (MHz) sampai 20 MHz. Lewat jalur itu, pada saat lengang pun kecepatan data yang bisa dinikmati pelanggan adalah maksimal 90 megabit per detik (Mbps) hingga 100 Mbps.

Bagaimana pun, tetap ada kebutuhan jaringan untuk pembicaraan telepon (voice) dan pesan singkat (SMS) yang harus pula mendapatkan “jalan”. Saat banyak pengguna bersamaan memakai “jalan” ini, kecepatan bisa turun atau perjalanan tersendat. (Baca: Kecepatan “Download” di Jakarta 7 Mbps, Papua Hanya 300 Kbps).

Karena itu, banyak pengguna internet memakai layanan operator telekomunikasi mendapati kecepatan koneksi melambat atau tak sesuai yang dijanjikan, saat jaringannya dipakai bersamaan (sharing), termasuk ketika dipakai bersama di rumah.

Kecepatan cahaya

Lalu, apa solusi untuk pemakaian internet di rumah? Jangan khawatir, sekarang ada layanan internet kabel dengan jaringan serat optik (fiber optic atau fiber optik), misalnya dari MyRepublic.

Dulu, pemakaian internet kabel memang cenderung tidak populer, terutama karena harganya dianggap mahal. Sudah begitu, perangkat yang dipakai di rumah terbatas.

Dulu, satu rumah paling banter hanya memiliki satu personal computer (PC) sehingga kecepatan akses tidak jadi persoalan penting. Sekarang, perangkat yang terhubung dengan koneksi internet di rumah terus bertambah, sekaligus menambah jumlah pemakaian bandwith dalam satu waktu.

Di sinilah, internet kabel memberikan solusi. Jaringan internet kabel punya bandwith lebih lebar dengan teknologi fiber optik memberikan peluang layanan internet lebih cepat sekaligus stabil.

Ibarat jalan, kabel fiber optik itu adalah jalan tol dengan empat ruas jalan lebar menuju rumah-rumah. Dengan jalan yang lebih lebar, peluang kecepatan akses para pengguna internet—laiknya mobil yang melaju—akan relatif lebih stabil. Pemakaian fiber optik memungkinkan kapasitas kecepatan bisa sampai 1.000 Mbps alias 1 giga bites per detik (Gbps).

Penggunaan fiber optik untuk internet kabel merupakan pengembangan teknologi perangkat keras jaringan internet (network). Laiknya teknologi lain, internet juga sudah menjajal banyak peranti lain sebelum marak pemakaian fiber optik untuk jaringannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com