Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penggalangan Dana yang Viral di Medsos

Kompas.com - 13/06/2016, 20:14 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Seiring perkembangannya, media sosial kini bukan cuma tempat memamerkan selfie atau mencurahkan kegalauan hati.

Ranah komunikasi jagat maya itu juga kerap dijadikan platform untuk menginisiasi suatu gerakan, mulai yang bernuansa provokasi hingga sosial.

Salah satu gerakan sosial yang marak digelar via jejaring maya adalah penggalangan dana untuk mereka yang membutuhkan. KompasTekno merangkumnya sebagai berikut.

1. Donasi untuk Saeni

Jumat (10/6/2016) pekan lalu, dagangan di warung milik Saeni (53) disita Satuan Polisi Pamong Praja. Saeni dianggap melanggar aturan karena menjual makanan di siang hari pada bulan Ramadhan.

KompasTV mengabadikan peristiwa itu. Saeni tampak menangis sembari memohon agar dagangannya tak diangkut. Namun apa daya, aparat tetap menggaruk dagangannya.

Hal ini kemudian memicu rasa prihatin dan amarah netizen. Seorang pengguna Twitter bernama Dwika Putra (@dwikaputra) pun berinisiatif menggalang dana via Twitter untuk mengganti modal Saeni.

Aksi Dwika disambut antusiasme yang tinggi dari netizen. Hanya dalam waktu dua hari, dana yang terkumpul mencapai Rp 232 jutaan. Duit itu bakal diberikan ke Saeni dan "korban" perampasan dagangan lainnya.

2. #KoinUntukAustralia

Jessi Carina Aksi pengumpulan koin untuk Australia, Minggu (22/2/2015).

Dua bandar narkoba asal Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumuran divonis hukuman mati oleh pemerintah Indonesia pada awal 2012 lalu. Tak terima, Perdana Menteri Australia Tony Abott mengungkit kebaikan negaranya kepada Indonesia.

Menurut Abott, Indonesia harusnya membebaskan dua warga negaranya karena dulu Australia pernah mendonasikan duit 1 miliar dollar AS (kini sekitar Rp 13,3 triliun) pasca Tsunami.

Warga Aceh sontak merespons pernyataan Abott tersebut dengan gerakan #KoinUntukAustralia di Twitter. Mereka mengajak seluruh masyarakat Indonesia menyumbang koin untuk mengembalikan duit Australia.

Awalnya hanya ada posko di Aceh, lalu meluas hingga ke Jakarta, Padang, Sumatera Barat, dan Kalimantan. Berkarung-karung koin terkumpul dengan nilai mencapai jutaan rupiah.

3. @KoinKPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak membangun gedung perkantoran baru pada pertengahan 2012. Pasalnya, gedung kala itu tak sanggup lagi menampung karyawan.

Sayangnya anggaran pembangunannya tersangkut di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Masyarakat umum akhirnya bergerak sendiri dengan menggalang dana untuk KPK.

Gerakan ini diinisiasi secara online dan offline. Di ranah online, netizen membuat akun @KoinKPK untuk menyerukan pentingnya bantuan ke KPK. Hingga akhir 2012, gerakan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 403 juta.

4. Koin Peduli Prita

WISNU WIDIANTORO Terdakwa kasus pencemaran nama baik RS Omni, Prita Mulyasari, mengucapkan terima kasih atas simpati warga yang menemuinya di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2011).

Dalam tiga minggu, netizen bersatu padu mengumpulkan duit hingga Rp 825 juta untuk Prita Mulyasari. Ia adalah seorang ibu yang anaknya dirawat di RS OMNI Internasional Alam Sutera, Tangerang.

Gerakan Koin Peduli Prita bisa dibilang sebagai penggalangan dana via media sosial yang paling sukses di Indonesia. Hal ini bersumbu dari rasa simpati netizen atas nasib Prita.

Prita diharuskan membayar denda Rp 204 juta kepada Rumah Sakit OMNI. Ia dituduh mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut setelah mengeluh atas pelayanan yang diberikan via email.

Selain empat gerakan di atas, ada beberapa gerakan lainnya yang juga fenomenal selama beberapa tahun terakhir. Dua di antaranya adalah Koin untuk Bilqis dan Koin untuk Rio. Hanya saja, keduanya tak dimulai melainkan diramaikan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com