KOMPAS.com - BlackBerry membantah kabar yang menyebutkan akan dihentikannya produksi dari perangkat berbasis sistem operasi BlackBerry 10 (BB10).
Pernyataan tersebut diutarakan sebagai buntut dari informasi yang dibeberkan oleh Senat AS beberapa waktu lalu.
Kala itu, dikatakan bahwa pegawai Senat AS sudah tidak boleh meminta perangkat berbasis BB10 sebagai alat kerja. Pasalnya, dua operator penyedia produk tersebut, Verizon dan AT&T, mengaku sudah tidak mendapatkan lagi produk BB10 dari BlackBerry.
"BlackBerry menginfromasikan kepada Verizon dan AT&T bahwa produksi semua perangkat BB10 (Q10, Z10, Z30, Passport, dan Classic) telah dihentikan," tulis Senat AS.
Baca: Ponsel BlackBerry 10 Mulai Ditinggalkan
Tidak lama setelah kabar tersebut beredar, BlackBerry buru-buru memberikan konfirmasi. Perusahaan asal Kanada tersebut menyatkan bahwa informasi mengenai penghentian produksi tersebut tidaklah tepat.
"Pernyataan mengenai penghentian BB10 di AT&T dan Verizon itu salah," tulis BlackBerry, sebagaimana KompasTekno rangkum Venture Beat, Rabu (6/7/2016).
Meski tidak menyebutkan bakal merilis produk baru atau tidak, BlackBerry menyatakan tetap akan mendukung sistem operasi bikinannya itu. Bahkan, update barunya sudah siap untuk dirilis.
"Kami berfokus pada pembaruan software untuk BB10, dengan versi 10.3.3 dijadwalkan untuk bulan depan, dan update kedua mengikuti di tahun depan," imbuhnya.
Selamat tinggal, BlackBerry Classic
Meskipun begitu, ternyata BlackBerry sudah berencana untuk menghentikan produksi salah satu perangkat berbasis BB10 miliknya, yakni BlackBerry Classic.
Dalam pernyataan terpisah, BlackBerry menceritakan alasan di balik keputusannya tersebut.
BlackBerry Classic, yang disebut juga sebagai Q20, dianggap sudah jauh melampaui rentang waktu rata-rata kehadiran sebuah smartphone di pasar.
"Untuk BlackBerry, dan lebih penting bagi pelanggan kami, keputusan tersulit adalah menerima perubahan untuk pengalaman yang lebih baru dan baik," tulis Ralph Pini, COO dan General Manager Devices BlackBerry.
"Agar tetap bisa berinovasi dan melanjutkan portfolio, kami memperbarui lini smartphone," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.