KOMPAS.com – Vlog atau membuat blog lewat video bukan lagi fenomena baru di dunia digital. Tren-nya malah sudah bergeser lagi, yaitu vlog dengan gaya video 360.
Model sorotan video 360 antara lain dipopulerkan media sosial seperti Facebook dan YouTube. Sorotan tersebut memungkinkan pengambil gambar mendapatkan rekaman area satu lingkaran alias 360 derajat, baik dari arah depan, belakang, kiri, maupun kanannya.
Tampilan video yang terlihat lebih luas memungkinkan vlogger-sebutan untuk pembuat vlog-menceritakan lebih banyak hal. Sementara itu, penonton vlog dapat menikmati detail yang lebih banyak.
"Lewat teknologi ini, penonton seolah bisa mengambil kontrol atas pengalaman menonton mereka dan mendapatkan pemandangan mendalam," kata Nikita Rindel, penata rias dan vlogger kecantikan terkenal asal New Zealand pada Stuff, Selasa (28/6/2016).
Rindel melanjutkan, merekam video 360 merupakan pengalaman yang lebih interaktif daripada pengambilan video pada umumnya. Ketika ia sedang mencontohkan gaya riasan, pemirsanya dapat menggeser layar dan melihat isi seluruh ruang riasnya.
Saking popularnya gaya penyorotan ini, Upacara Peringatan 17 Agustus 2016 di Istana Negara juga sempat direkam menggunakan teknik ini. Hasilnya tayang di akun YouTube Presiden Joko Widodo.
Mudah dibuat
Meski tampilannya terlihat rumit, proses pembuatan video 360 saat ini terbilang cukup mudah. Bahkan, pengambilan gambar dapat dilakukan cukup memakai smartphone.
Pengguna bisa memanfaatkan berbagai aplikasi di ponsel Android, misalnya Cardboard Camera. Selanjutnya, gambar diambil mengikuti alur sudut pandang untuk mengisi tampilan 360 derajat.
Kecakapan resolusi kamera depan diutamakan ketika membuat video ini, terutama saat membuat vlog. Salah satu yang bisa dipilih adalah kamera depan 16 megapiksel bawaan Oppo F1s.
Kamera depan itu juga dilengkapi fitur sensor 1/3.1 dan bukaan f/2.0. Fasilitas ini mampu membuat tangkapan gambar 360 yang besar tetap jernih dan detail.
Pengguna sebaiknya meletakkan ponsel kamera pada tripod atau tongkat narsis sebagai penyangga saat proses perekaman. Tujuannya, gambar lebih stabil, tidak goyang, dan tidak buram.
Berani coba?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.