Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimak Perbedaan Kamera "Mirrorless" dan DSLR

Kompas.com - 07/06/2017, 20:36 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorReza Wahyudi

Beda sensor

Perbedaan kedua, mirrorless melakukan pengukuran cahaya (metering) dan penguncian fokus langsung dari sensor gambar. Adapun DSLR menggunakan sensor-sensor berbeda untuk keperluan tersebut yang terpisah dari sensor gambar utama.

Sensor metering dan autofokus DSLR masing-masing terletak di atas dan di bawah mekanisme mirrorbox. Cahaya yang masuk dari lensa dibelokkan oleh cermin mirrorbox agar ikut mengenai dua sensor ini (disamping diteruskan ke OVF), untuk melakukan pengukuran cahaya dan fokus.

Saat pengguna menekan tombol shutter, barulah cermin mirrorbox terangkat sehingga cahaya bisa diteruskan ke sensor gambar utama untuk mengambil foto.

Terkesan rumit? Memang demikian. Ini pula sebabnya proses pembuatan DSLR harus dilakukan secara presisi karena banyaknya komponen mekanik yang dilibatkan.


Kamera mirrorless tak memerlukan mekanisme ribet di atas. Kelebihannya, selain ukuran fisik kamera menjadi lebih ringkas, autofokus pada mirrorless relatif lebih akurat dibandingkan DSLR.

Mirrorless mengandalkan teknik contrast detect secara langsung lewat gambar yang ditangkap sensor gambar utama, bukan dengan sensor fokus terpisah yang rawan meleset apabila kalibrasinya kurang presisi.

Memang, meski lebih akurat, proses autofokus pada mirrorless cenderung lebih pelan dibandingkan DSLR karena contrast detect pada dasarnya adalah gerakan memaju-mundurkan mekanisme fokus sampai diperoleh gambar paling tajam, mirip proses fokus manual dengan tangan.

Namun, belakangan para pabrikan mirrorless telah mulai mengejar ketertinggalan dalam hal kecepatan fokus dengan menanamkan mekanisme phase detect pada sensor gambar.

Metode phase detect mampu mendeteksi jarak subyek foto berdasarkan cahaya yang masuk dari lensa -tak harus maju-mundur lebih dahulu seperti pada contrast detect-, lalu langsung mengarahkan motor fokus lensa ke jarak yang sesuai. Metode inilah yang digunakan oleh sensor autofokus terpisah pada DSLR sehingga bisa mengunci fokus secepat kilat dan melacak subyek bergerak (focus tracking).

Mirrorless termutakhir, seperti Alpha A6300 dari Sony dan X-T2 dari Fujifilm yang dibekali teknologi phase detect di sensor gambarnya, bisa dibilang sudah mampu menandingi DSLR dalam hal kecepatan fokus dan pelacakan subyek bergerak.

Baca: Kesan Pertama Menjajal Mirrorless Retro Fujifilm X-T2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com