KOMPAS.com - Empat vendor smartphone asal China ini selalu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri. Sebuah momen langka saat mereka bersekutu karena punya "musuh" bersama.
Pabrikan ponsel asal negeri Tirai Bambu tersebut adalah Huawei Technologies Co, Oppo, Vivo, dan Xiaomi Corp, yang merapatkan barisan dengan enam brand dari Quick App untuk melawan pesaing bersama, yaitu WeChat.
Aliansi ini berencana untuk membuat sebuah aplikasi platform yang menawarkan akses ke beberapa layanan termasuk transaksi pembayaran mobile. Aplikasi ini akan menjadi pesaing program Mini besutan WeChat yang telah digunakan oleh lebih dari 1 miliar pengguna.
Program Mini WeChat memungkinkan penggunanya memesan makanan dan menyewa sepeda, berbelanja di e-commerce, membuat janji dengan dokter, dan akses perbankan yang membuat mereka tak pernah meninggalkan aplikasi WeChat.
Sebagai informasi WeChat yang mendominasi di sebagian besar sistem operasi, kini hampir merata di seluruh wilayah China. Sebab, dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (26/3/2018), warga China menggunakan smartphone mereka untuk membeli makan, membayar tagihan, dan mengirim uang ke kerabat.
Baca juga : Pengguna Aktif WeChat Dekati WhatsApp
Program Mini, semakin memperkuat WeChat dengan menjadikannya tempat serba ada, demi menunjang kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, Tencent sebagai induk apliaksi WeChat, mendapat lebih banyak pendapatan dari adopsi aplikasinya sehari-hari oleh warga China.
"Dalam aliansi ini, masing-masing vendor akan memiliki status yang sama, yang dirancang untuk meingkatkan efisiensi bagi pengguna smartphone dan pengembang aplikasi", jelas juru bicara Xiaomi, Kaylene Hong.
Membuat aplikasi alternatif selain yang telah dimiliki WeChat, memang masih cukup memungkinkan. Namun untuk melawan dominasi WeChat di China, kemungkinan tidak akan mudah.
WeChat sendiri menjadi aplikasi terpopuler di China, selalu dekat dengan pemerintah China yang dikenal ketat dalam urusan sensor aplikasi, terlebih aplikasi asing. Pemerintah China juga mensubsidi WeChat sejak dibuat tahun 2011 lalu, sehingga pemerintah bisa menyensor dan memantau warganya melalui WeChat.
Akhir tahun lalu, WeChat juga mulai digunakan sebagai kartu identitas digital yang bisa digunakan sebagai pengganti kartu fisik yang telah dimiliki warga China.
Baca juga : Akun WeChat Jadi KTP Digital di China
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.