Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Baru Facebook Tangkal "Cyberbullying"

Kompas.com - 03/10/2018, 20:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

4. Meminta pengajuan ulang

Awal tahun ini, Facebook meluncurkan makenisme baru yang memungkinkan pengguna untuk meminta peninjauan ulang kedua untuk foto, video, dan postingan mereka yang telah dihapus karena melanggar standar komunitas Facebook.

Mekanisme yang sama kini diperluas ke sistem anti-perundungan. Hal ini dilakukan untuk membantu pengguna menangkal laporan yang dikirimkan hanya karena kurang populer, bukan benar-benar karena sebuah pelecehan.

Proses pengajuan ini juga bisa digunakan untuk meminta Facebook meninjau ulang konten yang sempat dicabut sebelumnya. Tak dipungkiri, saking banyaknya postingan yang dilaporkan, Facebook kerap membuat keutusan yang keliru di awal.

Misalnya memblokir postingan sebuah deklarasi kebebasan yang digaungkan aktivis, namun Facebook menerkanya sebagai ujaran kebencian.

Selain fitur-fitur untuk menanggulangi perundungan siber di atas, Facebook juga menambah amunisi untuk melindungi para tokoh publik.

Facebook juga mengumumkan kerja samanya dengan National Parent Teachers Association di Amerika Serikat untuk memfasilitasi 200 acara komunitas di beberapa kota, untuk menangani masalah yang berkaitan dengan teknologi, termasuk perundungan siber.

Pihaknya juga menawarkan keamanan online secara peer-to-peer dan program anti-perundungan di Sekolah Dasar di Inggris. Program serupa juga diadakan di India, dengan memberikan edukasi keamanan online ke puluhan ribu pemuda.

Baca juga: Riset: Facebook Lebih Jago Basmi Hoaks Ketimbang Twitter

Kultur komentar di Facebook dan dunia maya kebanyakan kerap kali dijejali komentar yang bertendensi negatif. Di Facebook, komentar-komnetar tentang ujaran kebencian seringnya menjadi komentar teratas.

Hal ini tidak sehat bagi para pengguna Facebook, terutama para remaja belasan tahun, di mana dalam ketentuan usia minimal pengguna Facebook adalah 13 tahun.

Menurut riset gabungan yang dilakukan oleh Universitas Oxford, Swansea, dan Birmingham, perundungan siber memicu peningkatan angka bunuh diri di kalangan remaja usia di bawah 25 tahun.

Perundungan siber meningkatkan risiko menyakiti diri sendiri dan tendensi bunuh diri sebanyak 2,3 kali lipat.

"Setiap orang berhak merasa aman di Facebook, ini penting untuk membantu orang-orang yang menghadapi perundungan serta kekerasan online," jelas Antigone Davis, Global Head of Safety Facebook seperti dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (3/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com