Namun, untuk mengakali hal tersebut, Go-Jek mengambil strategi lain dengan mengakuisisi perusahaan teknologi finansial (fintech) Coin.ph untuk memperkuat layanan Go-Pay di negara tersebut, meski layanan ride-hailing belum ada.
Go-Jek pun terus berekspansi ke negara-negara di Asia Tenggara demi persaingan dengan perusahan ride-hailing kompetitor, Grab.
Ekspansi Go-Jek ke Filipina juga dimaksud untuk melebarkan sayap Go-Jek ke negara-negara Asia Tenggara. Diketahui, Grab juga masih menjadi pemain ride-hailing dominan di Filipina setelah mengakuisisi Uber tahun lalu.
Baca juga: Di Singapura, Go-Jek Usung Nama "Gojek" dan Bisa Bayar Pakai Kartu Kredit
Sejumlah ekspansi ke negara tetangga ini juga dibantu oleh serangkaian pendanaan yang dikucurkan ke Go-Jek. Yang terbaru, Go-Jek mendapatkan suntikan dana dari Google, Tencent, dan JD.com, namun belum diketahui berapa besar investasi tersebut.
Layanan Go-Jek sendiri sudah ada di negara-negara tetangga seperti di Vietnam, Singapura, dan yang baru di Thailand.
Di Thailand, Go-Jek berjalan di bawah nama Get sementara di Singapura dengan nama Gojek dan di Vietnam dengan nama Go-Viet.
Setelah itu, mungkin giliran Filipina yang bakal kebagian layanan Go-Jek, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech in Asia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.