Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500.000 Laptop Asus Dibajak Peretas lewat "Update" Software

Kompas.com - 26/03/2019, 07:47 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda pengguna laptop Asus? Jika iya, waspadalah karena setidaknya ada 500.000 laptop Asus yang tersebar di seluruh dunia telah disusupi malware oleh peretas.

Para peretas melakukan aksi jahatnya dengan cara mengirim program backdoor ke laptop pengguna, melalui software update yang dikirim oleh Asus.

Menurut peneliti dari Kaspersky Lab, peretas dapat mengirim malware ini setelah membajak sistem update software perusahaan.

Para peretas membajak sistem tersebut sehingga saat Asus menggelontorkan pembaruan perangkat lunak untuk laptopnya, malware ini ikut terdistribusi tanpa diketahui perusahaan.

Menurut Kaspersky, serangan ini terjadi antara Juni dan November tahun 2018 lalu. Malware yang masuk ke dalam perangkat dapat menciptakan "backdoor" alias "pintu belakang" yang memungkinkan peretas mendapat akses penuh ke laptop yang telah terinfeksi.

Para peneliti memperkirakan setidaknya ada setengah juta laptop Asus dengan sistem operasi Windows yang telah terinfeksi malware tersebut, meski baru sekitar 600-an laptop yang menjadi target peretasan.

Baca juga: Hacker Klaim Jual 26 Juta Akun Internet, 2 Situs Indonesia Masuk Daftar?

Malware ini mencari sistem yang ditargetkan melalui MAC Address perangkat. Setelah masuk ke dalam sistem, malware ini kemudian menjangkau server yang dioperasikan oleh peretas dan kemudian menginstal malware tambahan di mesin tersebut.

"Serangan ini menunjukkan bahwa model kepercayaan yang kami gunakan berdasarkan nama vendor yang terkenal serta validasi tanda tangan digital tidak dapat menjamin bahwa Anda aman dari malware," kata Vitaly Kamluk, Direktur Asia-Pasifik dari Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky Lab yang memimpin penelitian.

Ia mengatakan bahwa insiden peretasan ini telah diinformasikan kepada Asus pada Januari 2019 lalu. Mulanya, Asus menyangkal bahwa server perangkat lunak miliknya telah dibobol oleh peretas.

Dikutip KompasTekno dari Motherboard, kendati Asus menyangkal, berdasarkan sampel malware yang dikumpulkan, jalur distribusi malware ini mengarah langsung ke server Asus.

Malware yang masuk ke dalam sistem Asus ini juga dinilai sangat unik. Bahkan, Costin Raiu, Direktur Kaspersky Global Research & Analysis Team mengatakan bahwa peretas berhasil menyusup masuk ke dalam sistem dengan cara yang hampir tidak terdeteksi.

"Serangan ini berada satu level di atas serangan sebelumnya, dengan kompleks dan diam-diam," ungkap Costin.

"Penyaringan target ditujukan berdasarkan MAC Address, ini jadi salah satu alasan bahwa malware ini terdeteksi begitu lama. Bahkan jika Anda bukan target yang dituju, malware ini hampir tidak bersuara," pungkas Costin.

Pihak Asus Indonesia menyatakan mereka sedang mendalami kasus ini dan mencari solusinya.

"Secara pasti belum ada informasi spesifik terkait dampaknya terhadap pengguna notebook Asus di Indonesia. Tetapi akan kami informasikan setelah kami mendapatkan informasi lengkap dari pihak headquarter," ujar Head of Public Relations and E-Marketing Asus Indonesia, Muhammad Firman kepada KompasTekno, Selasa (26/3/2019).

Baca juga: WiFi Ternyata Bukan Singkatan Wireless Fidelity

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com