KOMPAS.com - Facebook dikabarkan masih melacak penggunanya meski akun mereka dinon-aktifkan. Hal ini diketahui dari sebuah laporan yang menyebut bahwa raksasa jejaring sosial tersebut dikabarkan tetap mengumpulkan data terkait kegiatan pengguna, seperti interest dan preferensi iklan, meski akun mereka telah dinon-aktifkan.
Kasus ini bisa menjadi sebuah sorotan pelanggaran privasi baru, lantaran makna sebuah fitur tidak sesuai dengan praktiknya.
Terlebih, praktik ini pun tidak tercantum di dalam kebijakan privasi pengguna yang tertuang di laman kebijakan Facebook.
Dengan kata lain, jika kabar ini benar adanya, maka Facebook dinilai tidak transparan lantaran tidak menjelaskan secara gamblang, terkait praktik pelacakan dan pengumpulan data pengguna yang ada di dalam masa non-aktif ini.
Baca juga: Google Ketahuan Tetap Lacak Lokasi Walau GPS Ponsel Dimatikan
Lalu, bagaimana menghentikan Facebook agar tidak melacak kita?
Harus menunggu 30 hari sebelum dihapus
Untuk saat ini, satu-satunya cara agar Facebook tidak melacak penggunanya adalah dengan menghapus akun Facebook itu sendiri.
Di dalam halaman kebijakan privasi yang sudah disebutkan di atas, Facebook mengatakan akan menghapus sekaligus berhenti mengumpulkan data dan melacak pengguna ketika mereka menghapus akun Facebook mereka masing-masing secara permanen.
Namun, tetap saja, sebelum menghapus akun Facebook, pengguna diharuskan menon-aktifkannya terlebih dahulu.
Untuk menon-aktifkan akun, pengguna bisa pergi ke menu "Setting" di Facebook. Kemudian, pilih kolom "General" di sebelah kiri tampilan, lalu pilih sub-menu "Manage your account".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.