Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuckerberg Dikecam karena "Pemilih Gaib", Warganet Indonesia Usulkan Jadi Mendikbud

Kompas.com - 08/11/2020, 11:43 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat gegap gempita kepastian Joe Biden memenangkan pemilihan presiden AS, nama Mark Zuckerberg mendadak ikut menyempil di trending di Twitter.

Setelah ditelusuri, sejumlah kicauan yang menyebut CEO Facebook Inc itu ternyata berisi cibiran dan kecaman. Seperti twit yang diunggah aktris sekaligus penyanyi asal Amerika Serikat, Phillipa Soo (@Phillipasoo).

Mengutip twit dari The New York Times, Phillipa menyebut Zuck sebagai "pecundang dan menolak untuk benar-benar memberantas misinformasi di Facebook".


Artikel The New York Times itu berisi klarifikasi soal hoaks yang beredar di Facebook yang menyebut ada 21.000 orang meninggal di Pennsylvania yang malakukan pemilihan.

Sejumlah versi hoaks menyebut "pemilih gaib" itu memilih Joe Biden sehingga bisa memenangkan Pilpres AS 2020.

Berita itu bersumber dari Breitbadrt News, kanal berita dari sayap kanan alias kubu Donald Trump-Mike Pence.

Influencer pendukung Trump, Diamond and Silk, mengunggah berita itu di laman Facebook mereka dan beberapa tokoh lain pendukung Trump, seperti Rudy Giuliani dan Matt Gaetz, juga menyebarkan kabar itu lewat Twitter.

Menurut analisis The New York Times berita soal 21.000 pemilih ghoib itu telah menjangkau 11,3 juta pengguna Facebook, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Minggu (8/11/2020).

Cibiran lain juga ditulis Don Winslow (@donwinslow) yang mengunggah foto Trump dan Zuckerberg dengan keterangan "Donald Trump berfoto dengan pendukung terbesarnya, Mark Zuckerberg".

Warganet Indonesia "nimbrung"

Tidak hanya warga Amerika yang menyinggung pendiri Facebook tersebut terkait pilpres AS 2020. Warganet Indonesia juga ikut "nimbrung" berkomentar soal Zuckerberg dan pilpres AS.

Ilustrasi. Ilustrasi.
Banyak di antaranya berkelakar bahwa Mark Zuckerberg akan masuk jajaran kabinet pemerintahan AS yang baru mendatang.

Salah satunya dikicaukan akun @ezash yang mengunggah foto Zuck dengan kaos polos abu-abu khasnya. Foto itu dilengkapi dengan keterangan yang menggambarkan Zuck bertandang ke istana.

Tidak sedikit warganet Indonesia menerka dengan nada guyonan bahwa Zuck akan didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Hak Spesial Donald Trump di Twitter Bakal Dicabut jika Kalah Pemilu

Pemilihan Zuck sebagai Mendikbud mungkin saja "terinspirasi" dari kondisi politik Indonesia yang memilih tokoh muda pendiri Gojek, Nadiem Makarim menjadi Mendikbud.

Memang, beberapa jurnalis asing mengatakan pilpres AS kali ini agak mirip dengan pemilu Indonesia tahun 2019 lalu.

Sementara itu, berbeda dengan Zuck yang masih belum menanggapi hasil Pilpres 2020, sang istri, Priscila Chan memberikan selamat atas kemenangan Joe Biden-Kamala Harris.

Melalui unggahan Facebook, Chan mengatakan bahwa kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi dirinya.

"Sebagai sesama orang California, seorang putri dari orang imigran dan berdarah Asia-Amerika seperti dirinya (Kamala), ini sangat berarti bagi saya," tulis Chan.

Kamala Harris merupakan orang Amerika berdarah India. Ibunya, Shyamala Gopalan adalah seorang ahli biologi asal India. Kamala menjadi wanita pertama yang menjadi wakil presiden AS.

Hasil akhir Pilpres 2020 mengeluarkan Joe Biden-Kamala Harris sebagai pemenang.

Berdasarkan data yang dhimpun dari Associated Press yang terpampang di tracking Google, Biden mendapat 290 suara elektoral, sementara Trump memperoleh 214 suara. Joe Biden mendapat 75 juta suara, sementara Trump hanya 70 juta suara.

Baca juga: Deklarasi Kemenangan Trump di Pilpres AS 2020 Disukai 1 Juta Orang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com