KOMPAS.com - Sony resmi mengumumkan FX3, anggota terbaru dari dari jajaran sinema bikinannya. Satu hal yang paling kentara dari kamera mirrorless ini adalah bodinya yang ringkas dengan desain ala kamera foto dari lini Alpha.
FX3 pun jauh lebih mungil dibandingkan dengan FX6, model lainnya dalam jajaran kamera Cinema Line Sony. Kamera anyar ini dirancang agar mudah digunakan dengan rig dalam produksi video, misalnya untuk kreasi konten dan film.
Sony membenamkan lima buah lubang sekrup berukuran 1/4 inci -20 untuk memasang berbagai aksesori seperti top handle yang sudah termasuk dalam paket penjualan FX3, sekaligus mendudukkan kamera di gimbal atau drone.
Baca juga: Sony Perkenalkan Kamera Mirrorless Tercanggih, Alpha 1
Fitur lain yang disediakan agar FX3 mudah digunakan oleh kreator konten ialah lampu tally di depan dan belakang. Lampu ini akan menunjukkan kapan FX3 sedang merekam atau tidak, serta mudah dilihat oleh operator atau orang sedang tampil di depan kamera.
FX3 menggunakan sensor full-frame Exmor R CMOS backside-illuminated (BSI) 10,2 megapiksel dengan rentang sensitivitas hingga ISO 409.600. Untuk pertama kalinya di jajaran kamera Cinema Line, sensor tersebut dibekali 5-axis image stabilizer.
Prosesor gambar yang digunakan adalah Bionz XR. Kamera dengan mounting lensa E-Mount ini dapat merekam video 4K full-frame hingga 120fps dengan auto fokus. Sony turut mengklaim bahwa FX3 memiliki rentang dynamic range hingga lebih dari 15 stop.|
Sistem autofokus FX3 mengandalakan 627 titik phase-detect AF. Selain itu ada pula fitur autofokus lainnya, termasuk Eye-AF (dalam mode video, hanya mendukung mata manusia) dan Real-Time Tracking AF yang tersedia di semua mode video.
FX3 mendukung 11 color profile, mencakup S-Gamut3 dan S-Gamut3 Cinema. Seperti pada pendahulunya, FX3 juga dilengkapi dengan warna sinematik S-Cinetone.
Keluarga baru Cinema Line ini dapat merekam footage hingga 600Mbps all-frame internal. " Cocok untuk mengambil gerakan kompleks, dan memungkinkan fleksibilitas dan kinerja pemutaran maksimum selama pasca-produksi," tulis Sony di laman resminya.
Meski sebenarnya juga bisa menjepret foto dengan shuttter focal plane mekanik, kamera FX3 memang lebih ditujukan untuk produksi video dengan dukungan beragam format perekaman seperti XAVC S/ H.264 dan MPEG-H HEVC/H.265.
Baca juga: Sony Xperia Pro Meluncur dengan Banderol Rp 35 Juta
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.