KOMPAS.com - Hacker asal China dilaporkan telah mencuri ratusan ribu video dari security camera yang terpasang di properti pribadi (termasuk rumah, hotel, homestay, hingga salon kecantikan) yang tersebar di seluruh wilayah China.
Peretas tersebut kemudian menjual video-video yang didapat secara online melalui media sosial sebagai "paket video rumahan" dengan harga yang bervariasi.
Hal ini terkuak dari sebuah laporan investigasi yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi China, Henan Television, baru-baru ini.
Henan TV melaporkan bahwa rekaman video yang dijual oleh hacker tersebut berasal dari kamera rumahan yang digunakan untuk tujuan keamanan.
Selain itu ada juga video dari kamera yang memang sengaja dipasang secara diam-diam di hotel, kamar pas (fitting room), hingga salon kecantikan.
Video-video yang dijual secara online menampilkan sejumlah aktivitas yang terjadi di lokasi pemasangan kamera, termasuk aktivitas seksual hingga aktivitas normal ketika seseorang tengah berlibur.
Baca juga: 5 Kamera Pengawas yang Bisa Dikendalikan dari Smartphone
Sudah jadi ladang bisnis
Hacker yang tidak diungkap namanya ini mengaku menjual rekaman tersebut dengan harga yang berbeda-beda, tergantung seberapa menariknya video tersebut.
Misalnya, video yang melibatkan adegan seksual atau ketelanjangan (nudity), masing-masing dihargai 50 Yuan atau sekitar Rp 110.000.
Tak hanya menjual video secara online, hacker ini juga diketahui menyediakan layanan menonton rekaman video dari security camera secara langsung alias real-time. Nantinya, pelanggan akan diberikan ID dan kata sandi kamera yang terpasang di sejumlah hotel dan rumah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan