Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Rahardjo
Pengamat Penerbangan

Pengamat penerbangan dan Analis independen bisnis penerbangan nasional

kolom

Pura-pura Menyelamatkan Garuda

Kompas.com - 04/06/2021, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sakitnya maskapai bukan hanya karena pandemi saja, jauh sebelumnya pun sudah sakit. Anda dapat mencari buktinya dengan mudah dari laporan keuangan maskapai dan pemberitaan yang beredar sebelum tahun 2020.

Penerbangan nasional ibarat kolam yang sudah keruh airnya. Jika kita memasukkan ikan segar ke kolam yang keruh, apa yakin ikannya dapat hidup sehat dan membuat kolam menjadi jernih? Atau justru ikannya yang akan sakit dan mati?

Jikapun Garuda bisa sehat dengan salah satu opsi yang akan dilakukan Kementerian BUMN tersebut, apakah Garuda akan bisa terus bertahan dan tidak jatuh sakit lagi? Atau justru Garuda akan mengulangi sejarah yang sama?

Baca juga: 5 Fakta Pesawat Super Air Jet, Sasar Milenial hingga Low Cost Carrier

Pembenahan penerbangan harusnya menyeluruh. Selain pembenahan internal maskapai, iklim bisnis atau kolam tempat hidup maskapai juga harus dibenahi. Untuk itu perlu kolaborasi antar kementerian seperti misalnya Kementerian Keuangan, Pariwisata, Perhubungan, Perdagangan, Perindustrian, Investasi, PUPR, Komisi Pengawasa Persaingan Usaha (KPPU) dan sebagainya.

Sebagai leading sector-nya tentu adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi karena dialah regulator yang mempunyai tugas mengatur, mengawasi dan mengendalikan penerbangan nasional.

Baik dari sisi keselamatan, keamanan, bisnis (services) dan kepatuhan menjalankan aturan. Banyak aturan dan kebijakan yang harus dievaluasi, misalnya terkait kebandarudaraan, tarif penerbangan, rute dan slot, laporan keuangan dan sebagainya.

Kementerian Perhubungan sebaiknya juga membuat semacam kriteria kesehatan maskapai berdasarkan laporan keuangan yang tiap tahun disampaikan maskapai. Dengan demikian dapat diantisipasi lebih awal jika ada maskapai sakit sehingga dapat cepat disehatkan.

Jangan ditutup-tutupi terkait kondisi penerbangan nasional yang sekarang lagi sakit. Sebaiknya dikurangi seremoni peresmian infrastruktur fisik transportasi.

Perbanyak dan perbaikilah pembangunan infrastruktur non-fisik seperti misalnya aturan atau kebijakan yang membuat transportasi termasuk penerbangan menjadi selamat, aman, nyaman, sehat dan berkelanjutan.

Jika iklim bisnis penerbangan nasional tidak dibenahi, pembenahan parsial seperti yang dilakukan pemerintah pada Garuda itu dapat dikatakan hanya pura-pura saja!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com